"Projek ini sudah dilaksanakan di Bali, Yogya, dan juga Jawa Barat. Semoga nanti dengan Keputusan Menteri, Kita akan mendapatkan dana yang berkelanjutan untuk mereplikasi program ini ke tempat-tempat lain di Indonesia," urainya.
Digitalisasi akan menghasilkan data yang terpercaya dan platform bagi para pembuat keputusan untuk membuat kebijakan yang tepat sasaran.
"Kita perlu mengumpulkan data real time untuk informasi yang lebih transparan untuk memudahkan petani mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar," ungkapnya.
Rajendra mengatakan digitalisasi pertanian juga merupakan cara untuk menarik kaum muda terlibat dalam berkecimpung di dunia pertanian.
Dengan adanya agriculture digital, lanjut Rajendra, orang-orang muda bisa melihat ternyata pertanian memberikan manfaat profit. Pertanian digital membantu mereka mengoptimalkan waktu bekerja di lapangan dan bisa mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar untuk mendapatkan harga yang lebih baik.
"Jadi kita memberikan ketahanan pangan dan juga mempertahankan profesi ini agar lebih berkelanjutan dan mendapatkan tambahan pendapatan bagi para petani yang baru ini (petani muda)," tandasnya.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian Roby Darmawan menyampaikan strategi e-agriculture ini sangat baik dan berguna bagi Kementerian Pertanian.
Menurut Roby Kementerian Pertanian terus mendukung dan mendorong digitalisasi pertanian di Indonesia.
"Bapak Menteri Pertanian selalu mendukung untuk bagaimana modernisasi pertanian terutama digitalisasi pertanian," ucapnya.
Roby Darmawan mengungkapkan projek ini ini menjadi awal untuk mewujudkan e-agriculture di Indonesia.
"Bartahap demi tahap, tentu agar Indonesia menjadi lebih baik untuk menjadi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan juga bagi para petani," ungkapnya.
Penyuluh Pertanian di Margoluwih dan petani kopi di Pupuan, Bali telah menjadi bagian dari projek percontohan untuk DCP. Kementerian Pertanian telah memperluas percontohan ke Subang di Jawa Barat pada Januari tahun ini.
Sementara itu, FAO juga menginisasi pekerjaan eksperimental dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengembangkan basis data untuk menghitung total luas lahan pertanian dan hasil panen yang sedang berlangsung. Kerja sama ini selanjutnya bertujuan untuk mengintegrasikan data satelit BRIN dengan data di lapangan yang terekam oleh di DCP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.