Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sleman Jadi Lokasi Penerapan Digitalisasi Pertanian

Kompas.com, 1 Maret 2023, 22:42 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

Nurul mengungkapkan data yang diambil adalah real time untuk aktivitas pertanian, bisa terkait dengan budidayanya. Jadi misalnya padi mulai dari persiapan lahan, bisa mendata kebutuhan pupuk, jenis pupuk yang digunakan, tenaga kerja hingga biayanya.

Saat di fase menanam bisa didata jenis hama tanamanya, kemudian treatmentnya, obat yang digunakan, termasuk biaya yang dikeluarkan.

"Terus panen, mereka panen kapan, hasil panenya berapa, harga jual kalau memang dijual berapa. Kalau nggak dijual kita bisa lihat, oh ada petani yang ternyata hasil panen tidak dijual, untuk disimpan sendiri. Ada juga yang sebagian disimpan, sebagian dijual, kita bisa lihat berapa presntase yang dijual dan disimpan sendiri," urainya.

Data dari aktivitas pertanian ini mempunyai keuntungan bagi petani itu sendiri. Sebab berbagai informasi tentang aktivitas petani sudah terekam dalam data. Termasuk permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Sehingga pihak pemangku kebijakan atau dinas terkait bisa memberikan solusi dengan tepat.

"Petani memang mereka yang didata, tetapi ininya mereka bisa menyampaikan informasi-informasi seputar kegiatan pertaniannya dan juga terkait dengan ada kendala kan terekam di data. Nah ini kalau misalnya nanti digunakan oleh PPL atau dinas, mereka bisa tahu ohh di lokasi ini banyak hama ABC misal, oh treatment seperti ini, ini," tandasnya.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman Pity Pertiwi Murni mengaku sangat terbantu dengan adanya aplikasi Data Collection Plarform (DCP).

"Dengan adanya aplikasi DCP ini mempersingkat waktu kerja penyuluh. Karena sudah tidak di titik beratkan penulisan dengan form," ujar Pity Pertiwi Murni.

Pity mengungkapkan saat ini dengan adanya aplikasi DCP tinggal mengakses menggunakan smart phone. Melalui smart phone, petugas dilapangan tinggal mengisi data yang dibutuhkan.

"Karena mempersingkat waktu kerja penyuluh dan lebih efektif, kita bisa melakukan pekerjaan lain yang belum dilaksanakan. Jadi waktu tidak habis hanya untuk pengolahan data atau pengumpulan data," tegasnya.

Data menurut Pity sangat penting bagi kemajuan pertanian. Selama di lapangan, Pity tidak mengalami kendala dalam pengumpulan data. Hanya saja, memang perlu menciptakan kepercayaan dari petani kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Aplikasi DCP ini juga bermanfaat bagi petani. Dari data yang sudah terekam, petani bisa mengetahui riwayat kondisi lahan, kebutuhan pupuk hingga produksi panen.

"Jadi bisa untuk edukasi ke petani, jadi tidak asal tanam, tanam. Tetapi sekarang harus bisa mulai berfikir aku harus mencapai produktifitas seberapa untuk aku bisa meningkatkan pendapatan," tegasnya.

Kepala Perwakilan FAO Indonesia Rajendra Aryal mengatakan di dalam program ini Indonesia menjadi model tidak hanya wilayah ini tetapi global.

"Jadi dengan strategi e-agriculture ini Indonesia melakukan transformasi ke agriculture digital yang menjadi model ditingkat global," ucap Kepala Perwakilan FAO Indonesia Rajendra Aryal.

Rajendra mengaku senang karena DCP adalah perjalanan yang menarik dan bermanfaat. Rajendra berharap dengan adanya peraturan Menteri Pertanian akan ada dana yang mencukupi untuk keberlanjutan program digitalisasi yang saat ini sudah dimulai di tiga daerah.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau