Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Vredeburg, Benteng Perdamaian yang Semula Bernama Rustenburg

Kompas.com - 27/02/2023, 17:12 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Benteng Vredeburg adalah sebuah obyek wisata sejarah yang berada di pusat Kota Yogyakarta dan terletak di dekat Jalan Malioboro.

Lokasi Benteng Vredeburg berada di Jalan Margo Mulyo No. 6 Yogyakarta atau di kawasan nol kilometer Kota Yogyakarta.

Baca juga: Benteng Marlborough, Benteng Terbesar Inggris di Asia Tenggara

Dilansir dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Benteng Vredeburg dikelilingi berbagai bangunan kuno peninggalan Belanda lainnya, yaitu Pasar Gedhe (Pasar Beringharjo), Gedung Agung (Istana Kepresidenan), GPIB Margamulya, Kantor BNI 1946, Kantor Pos, gedung Bank Indonesia, dan Societeit Militaire.

Bangunan Benteng Vredeburg yang sekarang telah menjadi Museum Benteng Vredeburg kerap disambangi wisatawan yang singgah ke Kota Yogyakarta.

Baca juga: Benteng Fort Rotterdam, Jejak Kerajaan Gowa-Tallo dan VOC di Makassar

Sejarah Benteng Vredeburg

Dilansir dari laman vredeburg.id, Benteng Vredeburg pertama kali dibangun pada tahun 1760 atas perintah dari Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Hal ini sesuai dengan permintaan pihak pemerintah Belanda yaitu Gubernur Direktur Wilayah Pantai Utara Jawa yang saat itu dijabat oleh Nicolaas Harting.

Status benteng pada tahun 1760-1765 memiliki status tanah atas nama milik Keraton, namun penggunaannya di bawah pengawasan Nicolaas Harting.

Baca juga: Benteng Pendem Ambarawa atau Fort Willem I, Saksi Bisu Kolonialisme Belanda yang Dibalut Misteri

Pada awalnya, benteng ini hanya mewujudkan memiliki bentuk sederhana, yaitu temboknya yang terbuat dari tanah, disangga dengan tiang-tiang dari kayu pohon kelapa dan aren, serta atap ilalang.

Hingga tahun 1765-1788, penguasaan benteng dipegang oleh Belanda di bawah Gubernur W.H. Ossenberg yang mengusulkan agar benteng tersebut dibangun lebih permanen dengan maksud agar keamanan lebih terjamin.

Pembangunan benteng akhirnya mulai dilakukan di bawah pengawasan seorang arsitek Belanda bernama Ir. Frans Haak pada tahun 1767 dan selesai pada tahun 1787.

Setelah selesai, benteng ini diberi nama Benteng Rustenburg yang berarti benteng peristirahatan.

Berlanjut sejah 1788-1799, status tanah tetap milik keraton namun pada masa ini Benteng Rustenburg digunakan secara sempurna oleh VOC.

Sementara penggunaan benteng secara de facto menjadi milik pemerintah Belanda berturut-turut berada di bawah pemerintahan Gubernur Van De Burg (1799-1807), dan Gubernur Daendels (1807-1811).

Seentara pada tahun 1811-1816, secara yuridis benteng tetap milik Keraton, namun secara de facto benteng dikuasai oleh pemerintahan Inggris di bawah pimpinan Jenderal Raffles.

Benteng Vredeburg. Pesona Indonesia via indonesia.go.id Benteng Vredeburg.

Setelah tahun 1816, benteng ini secara de facto kembali dipegang oleh pihak Belanda.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com