Puji mengaku tetap memegang teguh ajaran leluhurnya dan mengajarkannya pada generasi berikutnya.
“Kalau sudah begini, sudah dikubur, gimana kok tidak ditengok. Kita harus ingat. Selama saya masih hidup, anak cucu saya tuntun, ayo,” kata Puji.
“Ini cucu saya, tidak tahu kalau tidak diajak ke sini. Kalau tidak bisa putus,” kata Puji menunjuk salah satu cucunya, Putri seorang mahasiswa semester 6 di Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada.
Puji kini menjalani kehidupan di kampung Beskalan di kawasan Malioboro. Ia dan anak membuka usaha membuat lumpia dan bakpia di rumah nomor 456. Usaha mereka cukup maju di Beskalan.
Puji dan keluarganya salah satu keluarga yang tampak ziarah di Bong Chino Giripeni di awal Tahun Baru 2023.
Seorang juru kunci makam, Samiyem (60) tampak membersihkan beberapa nisan dan tugu makam. Ia mengungkapkan, mereka keluarga pertama yang berkunjung di hari ini. Namun biasanya hanya lima keluarga saja yang berkunjung ke kubur tiap Imlek.
Baca juga: Imlek di China Perlahan Meriah Kembali Setelah Berakhirnya Pembatasan
“Biasanya empat sampai lima keluarga saja. Pernah juga sampai tujuh keluarga,” kata Samiyem.
Kawasan bongpi di Giripeni secara umum bersih. Samiyem sering menyapu dan menyabit rumput di sekitar makam.
Meski begitu, banyak nisan yang tidak terawat, lapuk dan rusak. Tidak sedikit yang hilang. “Sudah tidak didatangi (keluarga),” kata Samiyem pada kesempatan berbeda.
Berbeda dengan kubur yang masih diziarahi sehingga jadi terawat dan bersih. Samiyem merasa kasihan dengan makam ditinggalkan tapi tidak dirawat penerusnya.
Di hari Imlek kali ini, semua diawali hujan deras. Cuaca membuat daun dan bunga pohon kamboja gugur dan mengotori nisan dan komplek makam.
Samiyem terlihat menyapu di semua tempat sebelum keluarga-keluarga Tionghoa berkunjung ke sana. “Kasihan kalau tidak bersih. Sekaligus amal bagi kami,” kata Samiyem.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.