Wedhung adalah senjata tradisional serupa pisau yang diberi sarung dari kayu.
Biasanya wedhung akan diselipkan di pinggang depan atau samping sebagai senjata ampilan bagi abdi dalem maupun keparak yang berpangkat lurah ke atas.
Tombak senjata tradisional khas Yogyakarta yang digunakan untuk menusuk dengan cara dilempar sebagai lembing.
Tombak dapat digunakan sebagai senjata saat perang atau alat ketika sedang berburu.
Tangkai tombak yang panjang biasa disebut dengan istilah landheyan.
Canggah adalah senjata yang menyerupai tombak, namun mempunyai mata tombak berjumlah dua buah, sehingga kerap disebut dwisula.
Biasanya canggah digunakan untuk menyerang lawan dengan menyasar bagian leher.
Cangkol sekilas terlihat mirip dengan canggah, hanya saja bentuk mata tombaknya mirip kuda trancang.
Fungsi cangkol juga untuk menyerang leher lawan dengan mengait bagian lehernya.
Condroso adalah senjata tradisional khas Yogyakarta yang digunakan oleh wanita dengan bentuk serupa hiasan sanggul.
Sebagai senjata tikam, condroso digunakan mata-mata yang akan digunakan ketika musuh lengah.
Badhil merupakan alat pelempar batu yang terdiri dari tiga jenis, yaitu brubuh, jauh, dan lepas.
Badhil brubuh berupa tali yang terbuat dari besi dengan peluru besi untuk pertempuran jarak dekat.
Badhil jauh sama seperti badhil brubuh, namun talinya menggunakan serat yang ulet.
Adapun badhil lepas talinya terbuat dari tampar dan pelurunya terbuat dari batu.