Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Senjata Tradisional Khas Yogyakarta, Tidak Hanya Keris dan Tombak

Kompas.com - 17/01/2023, 21:28 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Senjata tradisional adalah satu hasil budaya dari daerah Yogyakarta yang sudah ada sejak berabad-abad yang lampau.

Senjata tradisional ini digunakan oleh nenek moyang sebagai alat untuk melakukan pekerjaan sehari- hari, dibawa ketika perang, maupun sebagai alat dalam sebuah ritual.

Baca juga: Mengenal Gudeg, Ikon Kuliner Khas Yogyakarta Favorit Wisatawan

Dilansir dari laman Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah D.I Yogyakarta, keberadaan senjata tradisional khas Yogyakarta juga dapat diketahui dari berbagai sumber sejarah.

Hal tersebut dapat diamati pada di relief-relief candi, cerita-cerita babad, tulisan-tulisan sejarah perjuangan rakyat melawan penjajah dan sebagainya.

Baca juga: Sejarah Bakpia, Oleh-oleh Khas Yogyakarta

Beberapa senjata tradisional khas Yogyakarta ada yang masih digunakan, namun ada juga yang kini sudah jarang ditemukan.

Seiring berjalannya waktu, beberapa senjata tradisional juga mengalami pergeseran fungsi dari alat untuk menyerang dan membela diri menjadi perlengkapan busana dalam upacara adat.

Baca juga: 5 Oleh-oleh Cokelat Hits Khas Yogyakarta agar Tak Melulu Bawa Pulang Bakpia

Jenis senjata tradisional tradisional khas Yogyakarta

Senjata tradisional tradisional khas Yogyakarta dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai penggunaannya yaitu senjata tikam, senjata lempar, senjata untuk membela diri, dan senjata untuk berburu.

Senjata tikam contohnya keris, tombak, patrem, wedhung, pedang, condroso,
canggah, dan cangkol.

Senjata lempar contohnya badhil, plintheng, tulup, dan bandring.

Senjata untuk membela diri contohnya tameng, sementara senjata untuk berburu contohnya tulup dan plintheng.

Nama-nama senjata tradisional tradisional khas Yogyakarta

Berikut adalah nama senjata tradisional tradisional khas Yogyakarta beserta penjelasan singkatnya.

1. Keris

Keris adalah senjata tradisional khas Yogyakarta yang digunakan dengan cara menghunus bilahnya pada pertarungan jarak dekat.

Bentuk keris biasanya berlekuk dengan gagang, dan dibawa dengan dimasukkan ke dalam wrangkanya.

2. Patrem

Patrem adalah senjata serupa keris, hanya saja ukurannya lebih kecil.

Jika keris diselipkan di pinggang belakang, patrem biasanya diselipkan di pinggang bagian depan.

3. Wedhung

Wedhung adalah senjata tradisional serupa pisau yang diberi sarung dari kayu.

Biasanya wedhung akan diselipkan di pinggang depan atau samping sebagai senjata ampilan bagi abdi dalem maupun keparak yang berpangkat lurah ke atas.

4. Tombak

Tombak senjata tradisional khas Yogyakarta yang digunakan untuk menusuk dengan cara dilempar sebagai lembing.

Tombak dapat digunakan sebagai senjata saat perang atau alat ketika sedang berburu.

Tangkai tombak yang panjang biasa disebut dengan istilah landheyan.

5. Canggah

Canggah adalah senjata yang menyerupai tombak, namun mempunyai mata tombak berjumlah dua buah, sehingga kerap disebut dwisula.

Biasanya canggah digunakan untuk menyerang lawan dengan menyasar bagian leher.

6. Cangkol

Cangkol sekilas terlihat mirip dengan canggah, hanya saja bentuk mata tombaknya mirip kuda trancang.

Fungsi cangkol juga untuk menyerang leher lawan dengan mengait bagian lehernya.

7. Condroso

Condroso adalah senjata tradisional khas Yogyakarta yang digunakan oleh wanita dengan bentuk serupa hiasan sanggul.

Sebagai senjata tikam, condroso digunakan mata-mata yang akan digunakan ketika musuh lengah.

8. Badhil

Badhil merupakan alat pelempar batu yang terdiri dari tiga jenis, yaitu brubuh, jauh, dan lepas.

Badhil brubuh berupa tali yang terbuat dari besi dengan peluru besi untuk pertempuran jarak dekat.

Badhil jauh sama seperti badhil brubuh, namun talinya menggunakan serat yang ulet.

Adapun badhil lepas talinya terbuat dari tampar dan pelurunya terbuat dari batu.

9. Tulup

Tulup adalah senjata tradisional khas Yogyakarta yang digunakan untuk berburu,

Bentuk tulup adalh bambu kecil panjang dengan peluru yang digunakan dengn cara ditiup.

10. Plinteng

Plinteng juga senjata yang digunakan untuk berburu, yang kemudian kerap digunakan sebagai mainan anak-anak.

Plinteng terbuat dari kayu dengan tali karet yang digunakan dengan peluru batu atau lainnya.

11. Tameng

Tameng bukanlah senjata untuk menyerang, melainkan digunakan prajurit untuk melindungi diri.

Sebagai perisai tubuh, tameng akan menahan senjata yang akan melukai pemakainya.

Sumber:
dpad.jogjaprov.go.id
Sumintarsih, dkk. 1990. Senjata Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Yogyakarta
Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Yogyakarta
PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

Yogyakarta
PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

Yogyakarta
Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

Yogyakarta
Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com