Pemerintah Kota Yogyakarta mendorong agar renovasi bangunan bergaya Tionghoa yang sudah rapuh tetap atau bangunan baru yang akan dibangun mempertahankan arsitektur khas Tionghoa.
Kawasan Kampung Ketandan juga dikenal sebagai tempat dihelatnya Pekan Budaya Tionghoa (PBTY).
Pekan Budaya Tionghoa dihelat sejak tahun 2006 untuk menyambut Tahun Baru Imlek.
Gapura berarsitektur Tionghoa dan sepanjang jalannya akan dihiasi oleh berbagai ornamen khas Imlek.
Berbagai event seperti panggung hiburan, atraksi barongsai, pasar malam, berbagai stan kuliner, hingga pawai budaya Tionghoa akan diadakan di sepanjang Jalan Malioboro.
Hal ini tak hanya menarik bagi masyarakat Tionghoa saja, namun juga warga Yogyakarta dan wisatawan.
Sementara dilansir dari travel.tribunnews.com, setelah sempat terkendala pandemi Covid-19, Pekan Budaya Tionghoa akan kembali dihelat pada tahun 2023.
Melalui akun Instagram @pekanbudayationghoayogyakarta, tanggal pelaksanaannya pun telah dirilis secara resmi.
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2023 akan digelar selama satu minggu penuh yaitu dari 30 Januari hingga 5 Februari 2023.
Tema yang diangkat Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2023 adalah Bangkit Jogjaku, untuk Indonesia.
Selain karnaval, sejumlah rangkaian acara lainnya meliputi pagelaran seni dan budaya, lomba, pameran, dan stand bazar, serta panggung pentas seni juga akan memeriahkan gelaran Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2023.
Menariknya acara-acara tersebut merupakan inisiasi dari 18 paguyuban Tionghoa yang ada di Provinsi DIY.
Sumber:
warta.jogjakota.go.id
kebudayaan.kemdikbud.go.id
travel.tribunnews.com