Duduk di sisi lain di Kopi Ingkar Janji, terlihat sepasang muda mudi sibuk menulis pada kertas lampion. Keduanya, Lina dan Adi asal Kota Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman.
Sejak mendapati kabar di Instagram, mereka merencanakan melewati pergantian tahun sambil menikmati acara menerbangkan lampion.
Lina bahkan sudah menyiapkan spidol permanen untuk menulis doa dan harapannya di sana.
Ia menulis doa agar kesuksesan bisa diraih pada tahun yang baru. Lebih dari itu, keduanya mengharapkan hubungan ini berlanjut hingga jenjang rumah tangga.
“Banyak informasi terkait perayaan di media sosial. Lalu ketemu rencana menerbangkan lampion di IG. Kami pun mau merayakan Happy New Year dengan lampion,” kata Lina.
“Harapannya, ini sudah dua tahun (pacaran). Semoga langgeng,” kata Lina.
Lampion Ratu dan Lina membumbung ke langit bersama ratusan lampion yang sudah lebih dulu mengudara ke langit di atas Bukit Menoreh.
Lampion mereka mengudara mengiring detik-detik pergantian tahun dari 31 Desember 2022 ke 1 Januari 2023.
Manajer Kopi Ingkar Janji, Muhamad Arif Ridho mengungkapkan, pihaknya sengaja menggelar acara ini sebagai perayaan menyambut hadirnya tahun yang baru.
Dipilih menerbangkan lampion lantaran sering dikaitkan dengan menaikkan harapan baik di tahun berikutnya.
Resolusi jamak pada kebanyakan orang sebelum pergantian tahun yang baru. Orang menaikkan syukur dan doa untuk kehidupan yang lebih baik di tahun berikutnya.
Karenanya, acara dikemas untuk tetap optimis saat memasuki tahun yang baru.
"Isu adanya krisis dan resesi tahun depan. Kita tetap menyambutnya (optimis) dengan menaikkan doa dan harapan akan hal yang baik," kata Arif.
Baca juga: Banjir Disertai Tanah Longsor Bukit Menoreh di Plampang II, Lima Kepala Keluarga Sempat Mengungsi
Lampion yang diterbangkan terbuat dari kertas yang dibingkai kawat. Lampion diterbangkan dengan bahan bakar parafin.
Ketika bahan bakar menyala, lampion terisi udara dan melayang ke atas.