KULON PROGO, KOMPAS.com – Banjir disertai tanah longsor melanda dataran tinggi Bukit Menoreh tepatnya di Pedukuhan Plampang II, RT 67 RW 21, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Air membawa material tanah dan lumpur terjadi pada Kamis (19/5/2022) antara pukul 16.00 – 17.00 WIB. Longsoran tanah itu menutup akses utama warga desa.
Lima kepala keluarga terdiri dari 16 jiwa mengungsi akibat banjir dan longsor itu.
“Hujan durasi satu jam menyebabkan banjir. Beberapa kepala keluarga terpaksa mengungsi,” kata Lurah Kalirejo, Lana dihubungi via telepon, Jumat (20/5/2022).
Berawal dari hujan deras sore hari lebih dari satu jam. Air dari darat membuat debit sungai meningkat pesat.
Aliran air juga mengakibatkan tanah longsor dan material tanah menutup jalanan. Warga sebenarnya sudah mulai siaga sejak sore.
Material longsor tanah mengakibatkan jalan utama yang menghubungkan Plampang II dan Plampang III tertutup material longsor. Beberapa titik longsor bisa dilihat dari jembatan, depan SMP 3 hingga jalan di atasnya tertimbun material tanah.
Jalan kabupaten ini tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun Rida empat akibat tertutup tanah. “Jalan kabupaten ini tertutup kembali,” kata Lana.
Banjir surut semalam. Warga sudah berani kembali ke rumah. Mereka lantas baru membersihkan rumah dari material tanah sejak pagi. Semua kembali aktivitas setelah situasi dirasa aman.
Baca juga: Setelah 10 Hari, Jalan Terdampak Longsor di Bukit Menoreh Kembali Bisa Dilalui
“Banjirnya selesai setelah waktu Isya. Banjir dari atas mereda. Sekarang sudah tidak ada air mengalir di jalan,” kata Dukuh (kepada dusun) Plampang II, Dwi Wuryningsih via telepon.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.