Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Disertai Tanah Longsor Bukit Menoreh di Plampang II, Lima Kepala Keluarga Sempat Mengungsi

Kompas.com - 20/05/2022, 08:31 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.comBanjir disertai tanah longsor melanda dataran tinggi Bukit Menoreh tepatnya di Pedukuhan Plampang II, RT 67 RW 21, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Air membawa material tanah dan lumpur terjadi pada Kamis (19/5/2022) antara pukul 16.00 – 17.00 WIB. Longsoran tanah itu menutup akses utama warga desa.

Lima kepala keluarga terdiri dari 16 jiwa mengungsi akibat banjir dan longsor itu.

Baca juga: Warga Bukit Menoreh Kulon Progo Kembali Menikmati Listrik Setelah 12 Hari Blackout karena Jaringan PLN Putus Diterjang Longsor

“Hujan durasi satu jam menyebabkan banjir. Beberapa kepala keluarga terpaksa mengungsi,” kata Lurah Kalirejo, Lana dihubungi via telepon, Jumat (20/5/2022).

Berawal dari hujan deras sore hari lebih dari satu jam. Air dari darat membuat debit sungai meningkat pesat.

Aliran air juga mengakibatkan tanah longsor dan material tanah menutup jalanan. Warga sebenarnya sudah mulai siaga sejak sore.

Material longsor tanah mengakibatkan jalan utama yang menghubungkan Plampang II dan Plampang III tertutup material longsor. Beberapa titik longsor bisa dilihat dari jembatan, depan SMP 3 hingga jalan di atasnya tertimbun material tanah.

Jalan kabupaten ini tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun Rida empat akibat tertutup tanah. “Jalan kabupaten ini tertutup kembali,” kata Lana.

Banjir surut semalam. Warga sudah berani kembali ke rumah. Mereka lantas baru membersihkan rumah dari material tanah sejak pagi. Semua kembali aktivitas setelah situasi dirasa aman.

Baca juga: Setelah 10 Hari, Jalan Terdampak Longsor di Bukit Menoreh Kembali Bisa Dilalui

“Banjirnya selesai setelah waktu Isya. Banjir dari atas mereda. Sekarang sudah tidak ada air mengalir di jalan,” kata Dukuh (kepada dusun) Plampang II, Dwi Wuryningsih via telepon.

Warga bergotong royong untuk membersihkan tanah menutup jalan. Selain itu, mereka meminta bantuan alat berat untuk membuka akses jalan di bagian atas bukit.

“Karena yang atas tertutup total, itu yang paling berat,” kata Dwi.

“Akan dilakukan kerja bakti sebisa mungkin tenaga kita. Sedangkan akses jalan (di atas) membutuhkan alat berat,” pungkas Dwi.

Baca juga: Penderitaan Korban Longsor Bukit Menoreh Sepekan Terakhir, Akses Masih Tertutup, 230 Rumah Gelap Gulita, Puluhan Jiwa Masih Mengungsi

Plampang II sebenarnya belum sembuh benar dari situasi bencana banjir disertai longsor seperti ini. Pasalnya, pedukuhan ini pernah mengalami kejadian serupa di akhir April 2022 lalu.

Hujan mendera kalurahan Kalirejo saat itu membuat longsor terjadi di mana-mana. Terparah di Plampang II. Longsor merusak banyak sekali rumah di pedukuhan ini.

Aliran listrik juga putus berhari-hari. Selain itu, tanah menutup akses jalan yang memerlukan upaya evakuasi tanah lebih dari sepekan.

Masih ada beberapa rumah atau bangunan yang belum diperbaiki akibat longsor bulan lalu. Karena itu, warga selalu berjaga menghadapi bencana serupa setiap kali terjadi hujan deras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
2 Balon Udara Kembali Mendarat di Gunungkidul

2 Balon Udara Kembali Mendarat di Gunungkidul

Yogyakarta
Saat Listrik di Gunungkidul Padam akibat Balon Udara Liar..

Saat Listrik di Gunungkidul Padam akibat Balon Udara Liar..

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com