Lubang jalan terpantau merata dengan lebar dan kedalaman relatif berbahaya bagi pengguna jalan.
Lubang-lubang jalan yang muncul sebagian memang sudah ditutup oleh pihak atau dinas terkait.
Namun masih banyak lubang-lubang yang muncul kembali, baik itu lubang yang sudah ditutup kemudian mengelupas, atau lubang baru akibat intensitas hujan yang tinggi dan lintasan kendaraan bertonase berat.
Sejumlah langkah antisipasi sudah dilakukan, salah satunya dengan menandai lubang dengan cat semprot warna putih.
"Kami mengimbau kepada para pengguna jalan untuk ekstra hati-hati. Harapan perbaikan jalan bisa dilakukan. Sebab peningkatan arus lalu lintas diprediksi akan naik menjelang Nataru. Kasihan kendaraan luar kota yang belum hafal titik-titik lubangnya dimana," ungkapnya.
Dijelaskan, kasus kecelakaan yang melibatkan anak-anak menjadi penyumbang kasus kecelakaan cukup besar. Tahun 2022 angkanya tembus 214 kasus, sementara di tahun 2021 total ada 121 kasus.
Melihat kasus ini, Satlantas Polres Purworejo terus melakukan himbauan dan sosialisasi, termasuk masuk ke sekolah-sekolah.
"Kami mengimbau orangtua untuk lebih mencintai anaknya, jangan mengizinkan anak berkendara di jalan umum jika belum mengantongi SIM. Tidak hanya membahayakan nyawa sang anak, tetapi juga beresiko membahayakan orang lain," jelasnya.
Salah satu pengguna jalan, Ahmad Faisol mengeluhkan banyaknya lubang di jalanan Purworejo.
Selain berbahaya, lubang-lubang tersebut membuat perjalanan jadi tidak nyaman, apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru.
Ahmad mengungkapkan, lubang jalan saat tertutup air benar-benar seperti jebakan. Tidak jarang kasus kecelakaan justru akibat pengendara menghindari lubang jalan dan tidak menghiraukan kendaraan dari arah belakang atau berlawanan.
"Kalau menghindari lubang berbahaya karena ada kendaraan lainnya. Tapi kalau tidak dihindari badan sakit semua, ya kita berharap segera ada perbaikan jalan seutuhnya, jangan hanya di tambal-tambal saja," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.