YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hari raya Natal tinggal menghitung hari. Pernak-pernik Natal mulai disiapkan di gereja-gereja atau di rumah-rumah.
Di Jalan Pajeksan nomor 48, Kota Yogyakarta terdapat bengkel patung milik Tan Bratta Halim.
Bratta, sapaan akrabnya, telah memproduksi berbagai macam patung untuk ibadah umat Katolik maupun Kristen.
Baca juga: Patung Yesus Memberkati di Manado, Peninggalan Ikonik Raja Properti Ciputra
Patung Bunda Maria dan Yesus Kristus ter-display dengan rapi di rumah ini. Di bagian depan beberapa karyawan nampak sibuk menggoreskan kuas berukuran kecil ke mahkota Maria. Mahkota diberi warna coklat keemasan.
Menjelang Natal ini pesanan cenderung naik, tetapi menurut dia tidak terlalu signifikan.
"Pesanan biasa saja, memang ada kenaikan tetapi tidak terlalu banyak. Kemarin malah nolak, karena pesannya mepet," kata dia saat ditemui di rumahnya, Rabu (21/12/2022).
Pesanan membeludak justru bukan saat momen Natal, tetapi saat menjelang rangkaian ibadah Paskah.
Patung-patung yang ia produksi tidak hanya dibeli oleh gereja-gereja di Indonesia saja, bahkan ia sudah mengekspor patung buatannya ke berbagai negara.
"Pernah kirim ke Amerika, Perancis. Order melalui Romo-romo, jadi Romo pesan lalu kita kirim ke Romo. Romo nanti yang mengurusnya," ucap dia.
Baca juga: Jelang Natal, Perajin Patung di Bantul Kebanjiran Pesanan
Bratta telah menggeluti professi sebagai pembuat patung selama 50 tahun, mulai dari dirinya muda hingga di usia senjanya yakni 78. Dia masih aktif untuk megawasi karyawannya.
Selama bergelut di bidang pembuatan patung ini dia telah beberapa kali menghadapi krisis ekonomi. Satu di antaranya adalah saat pandemi Covid-19.
Saat pandemi, usahanya justru tidak berdampak. Ketika pergerakan manusia dibatasi, ibadah dibatasi, masyarakat justru membuat "gereja kecil" di rumah masing-masing dengan membeli patung-patungnya untuk ibadah.
"Ternyata saat pandemi enggak pengaruh, jadi banyakin doa saja. Kemarin saat pandemi karyawan ngomong ke saya agar tidak memecat. Saya jawab enggak ada yang dipecat," ucap dia.
Total terdapat 25 karyawan yang ikut bekerja dengan dirinya. Mayoritas karyawannya berada di Bantul untuk produksi patung-patung ini.
Dalam produksi tak hanya patung Maria dan Yesus, tetapi patung-patung lainnya juga ia produksi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.