Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Lubang Jalan, Pengguna Keluhkan Sulit Lewati Jalan di Purworejo

Kompas.com - 22/12/2022, 10:14 WIB
Bayu Apriliano,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com- Banyaknya lubang jalan di Kabupaten Purworejo menjadi salah satu faktor tingginya angka kecelakaan.

Salah satunya seperti yang terpantau di sepanjang jalan Purworejo-Magelang dan sejumlah jalan lainnya.

Lubang-lubang jalan ini menyebabkan banyak kendaraan terperosok sehingga menyebabkan laka tunggal maupun laka dengan kendaraan lainnya. 

Baca juga: Protes Jalan Rusak, Warga Kibarkan Bendera Setengah Tiang di Lubang Jalan

Jumlah kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Purworejo tahun 2022 pun naik signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Purworejo Iptu Eko Rosdianto mengatakan, berdasarkan data Satlantas Polres Purworejo, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di tahun 2022 total mencapai 666 kasus.

Jumlah korban meninggal sebanyak 106 orang, kerugian material mencapai Rp 411.800.000.

Selain faktor jalan yang berlubang, kelalaian pengguna jalan menjadi pemicu utama, selebihnya yakni anak-anak di bawah umur yang sudah diizinkan orang tua berkendara di jalan umum.

"Kecelakaan di Purworejo ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan jalan yang berlubang dan faktor dari manusianya sendiri," kata Eko pada Kamis (22/12/2022).

Baca juga: Keluarga Usman yang Lumpuh karena Jatuh di Lubang Jalan Cabut Pengaduan ke Polisi

Eko menyebut, di tahun 2021, total jumlah kasus kecelakaan hanya ada 468 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 96 orang dan kerugian material mencapai Rp 327.100.000.

Ditambahkan, terkait lubang jalan pemicu kecelakaan memang menjadi tengah menjadi fokus perhatian.

Beberapa kasus, kecelakaan diakibatkan roda kendaraan terperosok, pengemudi jatuh atau oleng dan terlanggar kendaraan lainnya.

Terlebih saat musim penghujan, lubang-lubang kadang tidak terlihat karena tergenang air.

"Lubang jalan dengan diameter tidak terlalu lebar tetapi dalam itu justru sangat berbahaya, khususnya untuk pengendara sepeda motor, lebih lagi motor matic. Jika kecelakaan tunggal itu masih beruntung, tetapi jika ada kendaraan lain yang melintas dan kehilangan jarak aman itu yang kerap mengakibatkan korban jiwa," ungkapnya.

Disebutkan, sejumlah titik rawan kecelakaan akibat lubang tersebar hampir merata di ruas jalan nasional atau kabupaten.

Titik terparah di antaranya di Jalan nasional Purworejo-Magelang. Tepatnya mulai dari pertigaan Kolam Arta Tirta Purworejo hingga tanjakan Margoyoso (Perbatasan kabupaten Purworejo- Magelang,red).

Lubang jalan terpantau merata dengan lebar dan kedalaman relatif berbahaya bagi pengguna jalan.

Lubang-lubang jalan yang muncul sebagian memang sudah ditutup oleh pihak atau dinas terkait.

Namun masih banyak lubang-lubang yang muncul kembali, baik itu lubang yang sudah ditutup kemudian mengelupas, atau lubang baru akibat intensitas hujan yang tinggi dan lintasan kendaraan bertonase berat.

Sejumlah langkah antisipasi sudah dilakukan, salah satunya dengan menandai lubang dengan cat semprot warna putih.

"Kami mengimbau kepada para pengguna jalan untuk ekstra hati-hati. Harapan perbaikan jalan bisa dilakukan. Sebab peningkatan arus lalu lintas diprediksi akan naik menjelang Nataru. Kasihan kendaraan luar kota yang belum hafal titik-titik lubangnya dimana," ungkapnya.

Dijelaskan, kasus kecelakaan yang melibatkan anak-anak menjadi penyumbang kasus kecelakaan cukup besar. Tahun 2022 angkanya tembus 214 kasus, sementara di tahun 2021 total ada 121 kasus.

Melihat kasus ini, Satlantas Polres Purworejo terus melakukan himbauan dan sosialisasi, termasuk masuk ke sekolah-sekolah.

"Kami mengimbau orangtua untuk lebih mencintai anaknya, jangan mengizinkan anak berkendara di jalan umum jika belum mengantongi SIM. Tidak hanya membahayakan nyawa sang anak, tetapi juga beresiko membahayakan orang lain," jelasnya.

Salah satu pengguna jalan, Ahmad Faisol mengeluhkan banyaknya lubang di jalanan Purworejo.

Selain berbahaya, lubang-lubang tersebut membuat perjalanan jadi tidak nyaman, apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru.

Ahmad mengungkapkan, lubang jalan saat tertutup air benar-benar seperti jebakan. Tidak jarang kasus kecelakaan justru akibat pengendara menghindari lubang jalan dan tidak menghiraukan kendaraan dari arah belakang atau berlawanan.

"Kalau menghindari lubang berbahaya karena ada kendaraan lainnya. Tapi kalau tidak dihindari badan sakit semua, ya kita berharap segera ada perbaikan jalan seutuhnya, jangan hanya di tambal-tambal saja," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com