Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musik Punk dari Kulon Progo Bikin Lagu Berlatar Perjuangan Seorang Ayah, Tayang Puluhan Juta Kali di TikTok

Kompas.com, 13 Desember 2022, 20:16 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Penot sang gitaris membuat alur cerita bagi klip yang nanti diluncurkan di kanal YouTube mereka. “Kami mau mengangkat ini soundtrack bagi mereka yang masih berjuang, bahwa aku bisa menjadi seorang ayah, bisa menjadi ayah yang baik untuk anakku,” kata Penot.

Personel Karnamereka merancang video, mengeluarkan biaya, mencari lokasi, hingga mencari pemeran. Semua dilakukan sendiri, termasuk mendapatkan rumah semi permanen untuk shoting, pemilihan Jembatan Duwet Kalibawang, mencari makam keluarga, hingga terpaksa meminjam sepeda.

Produksi klip berlangsung dua hari. Satu pekan sejak pengambilan gambar terakhir, video klip rilis di kanal YouTube Karnamereka pada 25 November 2022.

"Ayah selalu mengupayakan apapun sekalipun aga tidak punya, demi anak kubisa-bisakan. Pesan edukasinya mau memberi apa yang diinginkan atau yang dibutuhkan," kata Penot.

Band Kulon Progo

Heroherda gitaris sekaligus vokal. Setelah bongkar pasang personel, mereka kini solid dengan Candra di bass, Penot gitar dan Fafa drum.

Karnamereka produktif. Sampai sekarang, sedikitnya sudah 60 lagu diciptakan. Mereka berniat menelurkan album keempat pada awal Januari 2023.

Baca juga: Figura Renata, Band Indie asal Semarang yang Konsisten Bermusik Bawakan Isu Anak Muda

Hero mengungkapkan, grup ini mengusung pop punk dengan fans fanatik dari berbagai daerah di Indonesia.

Hero personel paling lama di grup musik ini. Ia mengenal pop punk tidak lama setelah belajar gitar di akhir sekolah dasar pada 2006. Ia melenceng agak jauh dari hobi keluarga besarnya di dunia tari dan kesenian rakyat.

Ia mencoba mengembangkan jalur musiknya sendiri setelah menemukan aliran punk di dunia maya, seperti Blink 182 dan Green Day. Musik yang ceria menyenangkan dan vokal yang cocok dengannya.

Awalnya, Hero dkk mencoba peruntungan lewat audisi dari studio ke studio. "Kemudian bikin grup Karnamereka di 2010, saat itu ia masih kelas satu SMA,” kata Hero.

Begitu sulit menembus audisi, Hero dkk memutuskan bikin lagu sendiri. Single demi single lahir dan baru booming di single ketiga “Bosok Cangkemu”.

“Meledak di single ketiga Bosok Cangkemu di Yogyakarta. Kemudian manggung-manggung di acara gigs,” kata Hero.

Baca juga: Incuba Fest, Event Tahunan yang Jadi Ruang Berkarya Band-band Indie Asal Semarang

Kini mereka tengah menyiapkan album keempat. Rencananya, album baru tersebut diluncurkan pada awal 2023. “Rencananya 1 Januari 2023 diluncurkan,” kata Candra.

Sebagaimana sebelumnya, mereka sambil menyiapkan paket merchandise untuk peluncuran album. Bersama dengan luncuran album, merchandise Ayah Ibu juga bakal meluncur. Bassis sekaligus desainer mengaku sudah banyak yang menunggu kejutan merchandise.

“Produksi merchandise yang pemesanan lewat WhatsApp dan media sosial, Tiktok Shop. Merchandise, kaos, gelang bandana stiker, meningkat seiring dengan kemunculan album baru,” kata Candra yang merancang desain merchandise.

“Merchandise Ayah Ibu juga Januari, kini masih desain. Nanti serentak kirim, bahkan sampai Kalimantan. Kali ini, kaos dengan lirik Ayah Ibu dan banyak isi paket yang lain,” kata Candra.

Perjalanan waktu, Ayah Ibu masih viral. Rencananya, lagu ini bakal dicover Tri Suaka dan Ndarboy Gank yang memiliki jutaan penonton dalam tiap penampilannya. Terbaru, Farel Prayoga bahkan menyanyikannya di sebuah aksi panggung dan video viral.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau