Salin Artikel

Musik Punk dari Kulon Progo Bikin Lagu Berlatar Perjuangan Seorang Ayah, Tayang Puluhan Juta Kali di TikTok

Perjuangan ayah inilah yang menginspirasi kelompok band Karnamereka, yang beraliran pop punk asal Kulon Progo, membuat single bertajuk “Ayah Ibu” pada Februari–Juni 2022.

Video klip lagu Ayah Ibu ini tayang di YouTube hingga menyedot 2,3 juta penonton dan 5,2 ribu komentar hanya tempo dua pekan. Rata-rata komentar mengaku teringat ayah mereka, mengenang masa kecil dan mengaku haru.

TikTok-nya malah lebih sangar. Tagar #karnamerekaayahibu menuai lebih 20 juta tayangan di TikTok.

Lirik lagu dan klipnya dirasa menyayat hati. Itu pula yang membuat warga maya membuat tagar #sadsong di TikTok. Belum lagi “Ayah Ibu” ramai-ramai jadi latar konten TikTok, seputar Hari Ayah lalu.

Single Ayah Ibu rilis dan diperdengarkan di rentang Juli-Agustus 2022. Lirik dan lagunya mewakili suara hati siapa saja lekat dengan sosok ayah, ataulah yang cepat maupun lambat segera mengganti posisi sang ayah.

Di bahunya memikul penuh tanggung jawab pada masa depan keluarga, terutama anak mereka.

“Ayah Ibu berlatar belakang kecemasan orang dewasa seiring usia bertambah umur orangtua makin tua. Saya membayangkan suatu saat nanti tugas orangtua itu akan tergantikan yang lebih muda,” kata Heroherda, vokalis sekaligus gitaris Karenamereka, Senin (12/12/2022).

Inspirasi Ayah Ibu muncul di masa Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berjuang dalam ketabahan demi menemukan Emmeril Kahn Mumtadz atau akrab disapa Eril.

Bertebaran dukungan berupa artikel puitis mengharu biru bagi Ridwan Kamil dan keluarganya agar tetap tabah. Pesan puisi-puisi itu memantik Heroherda, personel utama Karnamereka, untuk menuntaskan lirik Ayah Ibu.

"Awal mula lirik kami dari sini. Aku coba bikin lirik dari itu (terpantik tulisan puitis) jadi Ayah Ibu," kata Hero.

Semuanya berjalan cepat, mulai dari merangkai lirik dan nada. Single Karnamereka ini langsung diterima penikmatnya setelah meluncur.

Sedikit berbeda dari jalur musik yang disukai Hero dkk, pop punk yang riang. Kali ini lagu Ayah Ibu terdengar agak pop namun vokal tetap kencang.

Ayah Ibu semakin viral setelah masuk Spotify 22 September 2022. Kini, lagu itu berada di Top 50 Lagi Viral Spotify.

Setelah viral, Karnamereka juga membocorkan bakal bakal membuat video klip Ayah Ibu. Pembuatan klip dihubungkan pada kehidupan sehari-hari.

Penot sang gitaris membuat alur cerita bagi klip yang nanti diluncurkan di kanal YouTube mereka. “Kami mau mengangkat ini soundtrack bagi mereka yang masih berjuang, bahwa aku bisa menjadi seorang ayah, bisa menjadi ayah yang baik untuk anakku,” kata Penot.

Personel Karnamereka merancang video, mengeluarkan biaya, mencari lokasi, hingga mencari pemeran. Semua dilakukan sendiri, termasuk mendapatkan rumah semi permanen untuk shoting, pemilihan Jembatan Duwet Kalibawang, mencari makam keluarga, hingga terpaksa meminjam sepeda.

Produksi klip berlangsung dua hari. Satu pekan sejak pengambilan gambar terakhir, video klip rilis di kanal YouTube Karnamereka pada 25 November 2022.

"Ayah selalu mengupayakan apapun sekalipun aga tidak punya, demi anak kubisa-bisakan. Pesan edukasinya mau memberi apa yang diinginkan atau yang dibutuhkan," kata Penot.

Band Kulon Progo

Heroherda gitaris sekaligus vokal. Setelah bongkar pasang personel, mereka kini solid dengan Candra di bass, Penot gitar dan Fafa drum.

Karnamereka produktif. Sampai sekarang, sedikitnya sudah 60 lagu diciptakan. Mereka berniat menelurkan album keempat pada awal Januari 2023.

Hero mengungkapkan, grup ini mengusung pop punk dengan fans fanatik dari berbagai daerah di Indonesia.

Hero personel paling lama di grup musik ini. Ia mengenal pop punk tidak lama setelah belajar gitar di akhir sekolah dasar pada 2006. Ia melenceng agak jauh dari hobi keluarga besarnya di dunia tari dan kesenian rakyat.

Ia mencoba mengembangkan jalur musiknya sendiri setelah menemukan aliran punk di dunia maya, seperti Blink 182 dan Green Day. Musik yang ceria menyenangkan dan vokal yang cocok dengannya.

Awalnya, Hero dkk mencoba peruntungan lewat audisi dari studio ke studio. "Kemudian bikin grup Karnamereka di 2010, saat itu ia masih kelas satu SMA,” kata Hero.

Begitu sulit menembus audisi, Hero dkk memutuskan bikin lagu sendiri. Single demi single lahir dan baru booming di single ketiga “Bosok Cangkemu”.

“Meledak di single ketiga Bosok Cangkemu di Yogyakarta. Kemudian manggung-manggung di acara gigs,” kata Hero.

Kini mereka tengah menyiapkan album keempat. Rencananya, album baru tersebut diluncurkan pada awal 2023. “Rencananya 1 Januari 2023 diluncurkan,” kata Candra.

Sebagaimana sebelumnya, mereka sambil menyiapkan paket merchandise untuk peluncuran album. Bersama dengan luncuran album, merchandise Ayah Ibu juga bakal meluncur. Bassis sekaligus desainer mengaku sudah banyak yang menunggu kejutan merchandise.

“Produksi merchandise yang pemesanan lewat WhatsApp dan media sosial, Tiktok Shop. Merchandise, kaos, gelang bandana stiker, meningkat seiring dengan kemunculan album baru,” kata Candra yang merancang desain merchandise.

“Merchandise Ayah Ibu juga Januari, kini masih desain. Nanti serentak kirim, bahkan sampai Kalimantan. Kali ini, kaos dengan lirik Ayah Ibu dan banyak isi paket yang lain,” kata Candra.

Perjalanan waktu, Ayah Ibu masih viral. Rencananya, lagu ini bakal dicover Tri Suaka dan Ndarboy Gank yang memiliki jutaan penonton dalam tiap penampilannya. Terbaru, Farel Prayoga bahkan menyanyikannya di sebuah aksi panggung dan video viral.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/12/13/201605278/musik-punk-dari-kulon-progo-bikin-lagu-berlatar-perjuangan-seorang-ayah

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com