Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Terdakwa Pelaku Klitih di Gedongkuning Yogyakarta Sampaikan Anaknya Tak Bersalah

Kompas.com - 08/11/2022, 11:47 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Orangtua hanya diberi jatah satu orang untuk mendampingi, selain itu orangtua tidak diperkenankan membawa gawai, tidak boleh merekam, dan saat rekonstruksi banyak aparat bersenjata. Saat rekonstruksi menurut dia juga berjalan dengan aneh, karena para terdakwa diarahkan gerakannya oleh Polisi.

"Sangat janggal dan ketika rekonstruksi ini kelihatan sekali, bagaimana para tersangka itu mereka melakukan apa yang di komando Polisi. Misalnya gerakan satu seperti ini, gerakan dua seperti ini, seperti ini, itu kan ya karena memang mereka bukan pelaku," jelas dia.

Dia meyakini anaknya tidak menjadi pelaku dalam aksi kejahatan Jalanan di Gedongkuning, Kota Yogyakarta. Keyakinan Aan diperkuat dengan rekaman CCTV yang dia dapatkan.

"Kami yakin gitu anak kami tidak di situ karena pada waktu perang sarung itu itu pukul 02.25 ya anak kami di CCTV itu menuju perang sarung pukul 2 dini hari 2 lewat 21 ya 02.21. Sedangkan kejadian di tempat yang jauh 8 KM itu 02.24, jadi enggak mungkin kan ada orang bisa terbang begitu dalam waktu yang cepat," jelas dia.

Kuasa Hukum salah satu terdakwa Andi, Faiz Nugroho menegaskan adanya rekayasa kasus, dirinya meyakini terdakwa tidak bersalah dalam kasus ini.

Dia meyakini terdakwa tidak bersalah karena tidak ada satu bukti dari Jaksa Penuntut Umum (JPU), yang menunjukkan bahwa terdakwa adalah sebagai pelaku kejahatan jalanan.

Baca juga: Pelaku Penyerangan yang Tewaskan Anak Anggota DPRD Kebumen Ada yang Berstatus Pelajar

Dia menambahkan bukti yang disampaikan jaksa hanya sebatas perbuatan pidana dengan adanya korban. "Tapi siapa pelakunya tidak ada satu bukti pun," jelas dia.

Selain itu terdakwa juga memiliki alibi, yakni terdakwa sedang berada di persimpangan Druwo Jalan Parangtritis.

"Saksi kami lebih dari 5 orang. Keempat terdakwa lain juga merupakan korban salah tangkap," jelas dia.

Faiz menambahkan 4 orang terdakwa tidak berada di TKP Gedongkuning saat itu, ditambah satu terdakwa lain sdang berada di rumah kawannya pada saat kejadian.

"Satu terdakwa tidak ada di lokasi manapun, saat itu sedang berada di rumah temannya," paparnya.

Disinggung apakah pihaknya akan melakukan gugatan, dia masih belum memutuskan hal itu. Namun, dengan hakim memutus bebas bisa menjadi pemulihan nama baik baigi kliennya dan terdakwa lain.

Baca juga: Pelaku yang Menewaskan Anak Anggota DPRD Kebumen Ditangkap, Ini Permintaan Sultan

"Harapan kami jelas, hakim memutus bebas salah tangkap kalau bebas. Putusan itu berlaku sebagai pemulihan nama baik," ujar dia.

Sementara itu, Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yulianto menyampaikan jika kuasa hukum merasa kliennya merasa menjadi korban salah tangkap, maka dapat melalui proses praperadilan.

"Prosedurnya kan ada proses atau orang yang merasa ditangkap tetapi seharusnya tidak ditangkap oleh polisi, maka boleh melakukan praperadilan prosesnya seperti itu," jelas dia.

Ia mencontohkan jika ada seseorang ditangkap polisi tetapi dia merasa tidak melakukan tindak pidana dan menganggap polisi salah tangkap maka bisa melalui praperadilan.

"Nanti akan diputuskan polisi salah tangkap atau tidak, prosedurnya praperadilan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com