Namun, terkait keputusannya nanti didasari pembangunan tol tidak boleh melanggar aspek tata ruang, keberadaan sumber daya air, dan cagar budaya. Bila mengenai salah hal itu, maka trase tol akan digeser.
Karenanya, usulan para lurah akan dipertimbangkan.
“Kami baru menyisir bahwa ada beberapa makam yang terlewati. Kami menyisir apa termasuk cagar budaya atau tidak,” kata Krido.
Asisten Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kulon Progo Bambang Tri Budi Harsono mengharapkan, semua jalan, irigasi, dan situs cagar budaya yang ada tetap berfungsi meski Tol Jogja-YIA dibangun.
“Aktivitas sosial masyarakat yang selama ini berjalan jangan sampai nanti terputus,” kata Bambang.
Tol Yogyakarta-YIA bakal dibangun sepanjang 38,75 kilometer. Di Kulon Progo, jalan tol akan melintasi 6 kapanewon dan 18 kalurahan. Tol di Kulon Progo akan mengenai sekitar 3.335 bidang seluas 334,32 hektar. Kulon Progo akan memiliki tiga exit tol di Sentolo, Wates dan Temon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.