Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Asap Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol Pejagan-Pemalang, Ini Saran Pengamat

Kompas.com - 23/09/2022, 16:06 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun di Tol Pejagan-Pemalang, Jawa Tengah, Minggu (18/9/2022), mengakibatkan seorang tewas dan belasan lainnya terluka.

Tabrakan yang melibatkan tujuh mobil dan satu truk boks ini bermula dari munculnya asap pembakaran lahan.

Asap yang merembet hingga ruas tol diduga menghalangi jarak pandang pengemudi.

Terkait kejadian ini, pengamat transportasi, Azas Tigor Nainggolan, menilai perlu adanya edukasi, khususnya kepada masyarakat sekitar, mengenai kegiatan yang membahayakan pengguna jalan tol.

"Jalan tol harus steril," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/9/2022).

"Masyarakat perlu diedukasi mengenai keselamatan berlalu lintas, terutama edukasi soal kegiatan yang berpotensi membahayakan pengguna jalan tol," ucapnya.

Baca juga: Soal Sanksi bagi Operator Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Pemerintah Tunggu Hasil Investigasi KNKT

Menurut Azas, keselamatan berlalu lintas perlu disosialisasikan dan diedukasikan agar kejadian serupa tak terulang.

Di samping mengedukasi, Azas memandang pengelola jalan tol juga perlu memfasilitasi warga agar tidak melakukan kegiatan, misalnya membakar ilalang atau hal-hal lain, yang berpotensi membahayakan keselamatan pengendara.

"Itu sebenarnya kan sesuatu yang biasa dilakukan. Dulu, kegiatan itu mungkin enggak ada masalah. Namun, sejak ada jalan tol, kegiatan itu bisa membahayakan. Pengelola jalan tol harus memikirkan alternatif apa agar kegiatan itu tak dilakukan lagi," ungkapnya.

Azas juga mengimbau pengelola jalan tol untuk memasang rambu-rambu agar pengendara bisa berhati-hati.

"Gangguannya kan buka cuma asap. Kadang jalan tol sering kali tergenang atau gangguan lainnya. Itu juga yang kayak gini-gini pengelola jalan tol harus siap," tuturnya.

Baca juga: Warga Pembakar Lahan yang Menyebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol Pejagan-Pemalang Bisa Terancam Pidana, Ini Penjelasan Polisi

 

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono juga menyampaikan hal senada.

Ia mengatakan, KNKT juga sudah berkomunikasi dengan pemerintah daerah dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memberikan solusi supaya pembakaran lahan yang dilakukan petani di sekitar jalan tol dapat dikelola dengan baik.

"Bagaimana mereka (petani) bisa mengelola hasil pertanian untuk tidak dibakar dan dimanfaatkan untuk pupuk. Makanan ternak atau sebagainya, sehingga mereka tidak membakar lagi," terangnya di Jakarta, Rabu (21/9/2022), dikutip dari money.kompas.com.

Baca juga: Asap Jadi Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Pejagan-Pemalang, Pengamat: Pengawasan Pengelola Lemah

Soerjanto menuturkan, pemerintah tak bisa melarang petani untuk tidak membakar lahan, sehingga dibutuhkan teknologi agar lahan tersebut tak perlu dibakar.

"Kalau hanya melarang dan tidak ada solusinya terus dia (petani) mau menanam lagi kan tidak bisa, karena itu paling praktis dan bagi mereka, tetapi nanti dengan teknologi yang disampaikan dari BRIN, nantinya itu mendapatkan solusinya," paparnya.

Baca juga: Selidiki Asap yang Picu Kecelakaan di Tol Pejagan-Pemalang, Polisi Periksa 13 Saksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Yogyakarta
Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com