Salin Artikel

Soal Asap Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol Pejagan-Pemalang, Ini Saran Pengamat

KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun di Tol Pejagan-Pemalang, Jawa Tengah, Minggu (18/9/2022), mengakibatkan seorang tewas dan belasan lainnya terluka.

Tabrakan yang melibatkan tujuh mobil dan satu truk boks ini bermula dari munculnya asap pembakaran lahan.

Asap yang merembet hingga ruas tol diduga menghalangi jarak pandang pengemudi.

Terkait kejadian ini, pengamat transportasi, Azas Tigor Nainggolan, menilai perlu adanya edukasi, khususnya kepada masyarakat sekitar, mengenai kegiatan yang membahayakan pengguna jalan tol.

"Jalan tol harus steril," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/9/2022).

"Masyarakat perlu diedukasi mengenai keselamatan berlalu lintas, terutama edukasi soal kegiatan yang berpotensi membahayakan pengguna jalan tol," ucapnya.

Menurut Azas, keselamatan berlalu lintas perlu disosialisasikan dan diedukasikan agar kejadian serupa tak terulang.

Di samping mengedukasi, Azas memandang pengelola jalan tol juga perlu memfasilitasi warga agar tidak melakukan kegiatan, misalnya membakar ilalang atau hal-hal lain, yang berpotensi membahayakan keselamatan pengendara.

"Itu sebenarnya kan sesuatu yang biasa dilakukan. Dulu, kegiatan itu mungkin enggak ada masalah. Namun, sejak ada jalan tol, kegiatan itu bisa membahayakan. Pengelola jalan tol harus memikirkan alternatif apa agar kegiatan itu tak dilakukan lagi," ungkapnya.

Azas juga mengimbau pengelola jalan tol untuk memasang rambu-rambu agar pengendara bisa berhati-hati.

"Gangguannya kan buka cuma asap. Kadang jalan tol sering kali tergenang atau gangguan lainnya. Itu juga yang kayak gini-gini pengelola jalan tol harus siap," tuturnya.


Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono juga menyampaikan hal senada.

Ia mengatakan, KNKT juga sudah berkomunikasi dengan pemerintah daerah dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memberikan solusi supaya pembakaran lahan yang dilakukan petani di sekitar jalan tol dapat dikelola dengan baik.

"Bagaimana mereka (petani) bisa mengelola hasil pertanian untuk tidak dibakar dan dimanfaatkan untuk pupuk. Makanan ternak atau sebagainya, sehingga mereka tidak membakar lagi," terangnya di Jakarta, Rabu (21/9/2022), dikutip dari money.kompas.com.

Soerjanto menuturkan, pemerintah tak bisa melarang petani untuk tidak membakar lahan, sehingga dibutuhkan teknologi agar lahan tersebut tak perlu dibakar.

"Kalau hanya melarang dan tidak ada solusinya terus dia (petani) mau menanam lagi kan tidak bisa, karena itu paling praktis dan bagi mereka, tetapi nanti dengan teknologi yang disampaikan dari BRIN, nantinya itu mendapatkan solusinya," paparnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/09/23/160600178/soal-asap-sebabkan-kecelakaan-beruntun-di-tol-pejagan-pemalang-ini-saran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke