Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dusun "Mati" Puntingan Magelang yang Ditinggalkan Penduduknya, Kini Jadi Konten Horor di Medsos

Kompas.com - 06/09/2022, 12:28 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

"Iya pernah ada, orang yang datang tapi tidak lewat kami (Pemerintah Desa), mereka merekam untuk bikin (konten) YouTube. Saya juga tidak tahu apakah memang ada (mistis) ya, yang jelas setahu kami warga pindah karena ada merantau ke Sumatera, dusun lain, dan sebagainya," terang Saebani. 

Sementara itu, Sakdan seorang perangkat Desa Dlimas menceritakan, di Dusun Puntingan terdapat dua makam, yang disebut makam atas dan makam bawah. Makam atas merupakan kompleks pemakaman umum untuk warga Puntingan dan sekitarnya. 

Sedangkan makam bawah, kata Sakdan, ada makam yang dipercaya adalah makam ulama asal Demak bernama Raden Rahmat dan makam beberapa kerabatnya. Konon Raden Rahmat adalah pejuang pada masa penyebaran agama Islam di wilayah ini.

Maka dari itu, setiap Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon, banyak warga dari daerah lain yang berziarah ke makam tersebut.

"Ada warga dari dusun lain, atau juga luar daerah, yang ziarah ke makam Raden Saleh, tiap Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon. Di makam bawah juga ada Lingga dan Yoni (struktur candi purba)," ungkap Sakdan. 

Selain itu, tidak jauh dari kompleks perumahan Dusun Puntingan terdapat sumber mata air "Kreo" yang dipercaya bisa membantu menyembuhkan penyakit.

"Ada masyarakat yang percaya mata air Kreo bisa dipakai untuk obat tradisional. Kalau orang sakit, kemudian mandi di mata air itu sebelum subuh, ada yang minum juga," terang Sakdan. 

Meskipun tidak ada penghuninya, namun masih ada beberapa warga dari luar dusun yang bekerja di ladang di Dusun Puntingan.

Mereka masih memanfaatkan mushala di ujung dusun untuk shalat maupun istirahat. Selepas pukul 17.00 WIB mereka akan kembali meninggalkan dusun tersebut.

"Kalau sudah jam 5 sore sudah gelap, kan tidak ada listrik. Warga yang kerja di ladang akan pulang," tambah Sakdan. 

Sementara itu, salah seorang warga Dusun Dawung, Muchtar, menceritakan bahwa penduduk Dusun Puntingan sudah tidak mau kembali ke rumah karena konon kerap diganggu jin atau makhluk-makhluk tak kasat mata. Mereka pun meninggalkan rumah mereka begitu saja.

"Mereka sudah tidak betah, karena konon sering diganggu jin. Suasananya juga mistis. Sudah enggak mau pulang lagi," ucap Muchtar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Yogyakarta
Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Yogyakarta
Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Yogyakarta
Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Yogyakarta
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Yogyakarta
5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

Yogyakarta
Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com