Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Pembimbing Mengenal Edilson, Mahasiswa Timor Leste Korban Pengeroyokan, sebagai Sosok yang Baik

Kompas.com, 2 September 2022, 15:25 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa Timor Leste korban pengeroyokan hingga meninggal dunia, Edilson Henrique Lopes (EHL) yang kuliah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, dikenal sebagai sosok mahasiswa yang baik.

Dosen pembimbing akademik UAD Dr Gatot Sugiharto mengatakan, ia mengenal sosok Edilson merupakan mahasiswa yang baik di kampus.

Menurut Gatot, dalam berkuliah, Edilson terkendala bahasa karena dia masuk dalam kelas reguler di Fakuktas Hukum UAD sehingga tidak ada perlakuan khusus walaupun mahasiswa asing.

Baca juga: Mahasiswa asal Timor Leste yang Tewas Ditusuk Kuliah di UAD Yogyakarta

"Anak ini anak baik walaupun beberapa nilai agak kurang maksimal karena memang kendala bahasa. Karena dia dari Timor Leste, jadi lebih banyak menggunakan bahasa daerah, termasuk bahasa asing yang belum tentu dia bisa berkomunikasi itu dengan baik," katanya, Jumat (2/9/2022).

Gatot menyampaikan, dirinya merasa bersalah kepada Edilson karena beberapa hari lalu Edilson sempat mencarinya, tetapi saat itu dirinya tidak bisa menemui karena masih berada di NTB.

"4-5 hari yang lalu itu menurut informasi dari TU mencari saya terus. Tapi, kebetulan saya berada di NTB, sehingga saya belum bisa menemui. Ternyata setelah pulang kok dia meninggal dan alhamdulillah saya masih bisa mengawal sampai akhir untuk menebus dosa sayalah, secara pribadi," beber Gatot.

Baca juga: WN Timor Leste Tewas Dikeroyok, Saksi: Pelaku Sempat Datangi Lapak dengan Senjata Tajam

Edilson, menurut Gatot, belum bisa mengambil skripsi karena masih ada beberapa mata kuliah yang harus diulang.

Saat ini, Edilson tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum UAD semester 9.

"Sebenarnya sudah berada di pengujung mau lulus sebenarnya," kata dia.

Lanjut Gatot, Edilson tidak pernah berbicara dengannya di luar persoalan kuliah. Saat bertemu dengannya, Edilson sering bercerita bahwa ia terkendala bahasa saat kuliah.

"Tapi, akhir-akhir ini sebenarnya dia sudah mulai pandai berbahasa Indonesia dengan baik," ujar Gatot.

Sebelumnya, kasus penganiayaan hingga menyebabkan seorang mahasiswa bernisial EHL asal Timor Leste terjadi pada Rabu (31/8/2022) malam. Korban merupakan mahasiswa aktif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan alumni UAD Dr Gatot Sugiharto membenarkan peristiwa tersebut.

Korban bernama Edilson Henrique Lopes (EHL) merupakan mahasiswa Fakultas Hukum UAD.

"Jadi begini, saya pagi kemarin mendapat informasi karena ada teman-teman mahasiswa dari Timor Leste datang ke kampus menyampaikan bahwa teman mereka yang mahasiswa fakultas hukum UAD itu menjadi korban pembunuhan," ujar Gatot saat dihubungi wartawan, Jumat (2/9/2022).

Setelah mendapatkan informasi dari mahasiswa, Gatot memastikan informasi tersebut melalui biro akademik dan admisi UAD, dan didapatkan  bahwa yang bersangkutan merupakan mahasiswa FH UAD dengan status aktif dari Timor Leste angkatan tahun 2017.

"Baru setelah itu saya menyampaikan kepada teman-temannya, apa yang bisa kami bantu. Secara administratif, nanti akan kami upayakan untuk memenuhi persyaratan untuk keperluan pemulangan jenazah ke Timor Leste," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau