Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Lagi, Pagar Tembok Berusia Ratusan Tahun di Kartasura Dijebol, BPCB Jateng: Sangat Disayangkan

Kompas.com - 09/07/2022, 16:34 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Penjelasan pemilik lahan

Beredar kabar bahwa lahan tersebut akan dibangun perumahan. Terkait kabar itu, anak pemilik lahan, Bagas, membenarkan bahwa lahan tersebut bakal dijadikan perumahan.

"Perumahan jangka panjang. Covid perekonomian belum pulih. Ada rencana, ya kalau waktu dekat belum," tuturnya kepada wartawan, Jumat.

Bagas menambahkan, pihaknya merobohkan pagar tembok sepanjang sekitar 26 meter itu karena sering roboh. Setelah dirobohkan, pagar itu akan dibangun ulang dengan konstruksi bangunan yang lebih kuat.

"Beberapa kali temboknya itu roboh. Nanti kalau misalnya ya Alhamdulillah saja tidak ada korban. Kalau misalnya ada korban, entah kena orang lewat, entah kena yang jelas nanti kalau mencelakai. Maksudnya nanti mau tak rapikan tak bangun ulang gitu. Saya perkuat. Lha kok jadi ramai," jelasnya.

Baca juga: Pagar Tembok Ndalem Singopuran Kartasura Dijebol, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jateng: Kayak Ditampar

Dia mengaku tidak mengetahui bahwa pagar tembok yang terbuat dari batu bata itu adalah bangunan yang dilindungi. Ia mengungkapkan, tidak ada surat dari mana pun yang menyatakan bangunan tersebut cagar budaya.

Bagas juga membenarkan bahwa pihaknya sempat ditemui petugas Disdikbud Sukoharjo. Hanya saja, sebut Bagas, kala itu tidak ada pembahasan soal cagar budaya.

"Kurang tahu kalau kemarin memang ketemu. Soalnya pas datang juga langsung masuk saja tanpa kula nuwun tanpa pemberitahuan. Katanya orang dinas cuma tidak tahu namanya siapa komunikasi cuma tanya biasa. Saya pemiliknya ngobrol biasa dan tidak bahas cagar budaya. Hanya diduga kecuali sudah terima suratnya dari dinas saya tidak bakal berani," paparnya.

Baca juga: Dijebol, Pagar Tembok Ndalem Singopuran di Kartasura Digaris Polisi

Respons BPCB Jateng

Terkait perobohan tembok pagar Ndalem Singopuran, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jateng sangat menyayangkan kejadian tersebut.

"Kayak ditampar. Jadi sangat disayangkan sekali," terang Pamong Budaya Madya BPCB Jateng, Deny Wachju Hidajat, Jumat.

Deny membeberkan, pagar tembok Ndalem Singopuran sudah terdaftar sebagai ODCB di BPCB Jateng.

"Nanti kita cek sudah di SK-kan apa belum. Sementara ini sudah diinventarisir oleh BPCB Jateng," imbuhnya.

Baca juga: Kronologi Perusakan Benteng Keraton Kartasura Versi Pemilik Lahan: Mengaku Tak Bersalah, Proses Roboh Mudah

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BPCB Jateng Harun Arosyid menambahkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan mengumpulkan keterangan saksi-saksi terkait perusakan pagar tembok Ndalem Singopuran.

"Nanti yang jelas bahan keterangan, data termasuk meminta klarifikasi berapa orang yang mengetahui terkait kerusakan," terangnya.

Di samping itu, pihaknya sudah mengamankan lokasi pagar tembok Ndalem Singopuran yang dijebol.

Ia menerangkan, aktivitas di lokasi juga dihentikan untuk mengantisipasi supaya tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar.

Baca juga: Tembok Keraton Kartasura Didaftarkan Jadi Cagar Budaya, tapi Dijebol untuk Bangun Kos-kosan

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Khairina, Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com