Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digelar di Candi Prambanan, Pesparawi Wujud Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

Kompas.com - 21/06/2022, 07:35 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIII digelar di Candi Prambanan, Senin (20/6/2022) malam.

Pesparawi di Candi yang merepresentasikan Umat Hindu itu menandakan kerukunan hidup antarumat beragama di Indonesia.

Pesparawi yang digelar di Lapangan Siwa, kompleks Candi Prambanan itu diikuti 8.144 orang dari 34 propinsi se-Indonesia.

Ada 12 kategori yang dilombakan dalam Pesparawi Nasional XIII.

Baca juga: Terekam CCTV Curi Laptop yang Ditinggal di Sepeda Motor, Pria Ini Ditangkap

Hadir dan membuka Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIII Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi.

Hadir pula, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X.

Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, Pesparawi memiliki makna ganda.

Di dalam konteks intern, Pesparawai sebagai sarana membangun kerukunan umat Kristiani.

"Sedang dalam konteks masyarakat majemuk, Pesparawi yang diselengarakan secara bergantian memberikan sumbangsih besar dalam menumbuhkan rasa cinta nasionalisme dan mengembangkan kerukunan hidup antarumat beragama di Indonesia," ujar Zainut dalam pidato di pembukaan Pesparawi Nasional XIII di Candi Prambanan, Senin malam.

Zainut sepakat jika Pesparawi disebut sebagai salah satu implementasi moderasi beragama.

Sebab, dalam penyelenggaraan Pesparawi sekat-sekat dan dinding pemisah dikesampingkan dan diganti dengan tali persaudaraan.

Pembukaan Pesparawi Nasional XIII di selenggarakan di kompleks Candi Prambanan.

Sebagaimana diketahui, Candi Prambanan merupakan candi umat Hindu terbesar di Indonesia.

"Ini menunjukan bahwa tidak ada sekat dan dinding pemisah antar umat beragama. Sebaliknya justru terbangun jembatan yang menghubungkan antar umat beragama yang dilandasi sikap saling menghormati dan saling memuliakan," ujar dia.

Moderasi beragama, lanjut Zainut Tauhid Sa'adi, merupakan langkah besar untuk menumbuhkan toleransi di dalam kehidupan bermasyarakat.

Melalui moderasi beragama diharapkan trilogi kerukunan umat beragama dapat terwujud yaitu kerukunan intern umat beragama, kerukunan antarumat beragama dan kerukunan antarumat beragama dengan pemerintah.

 

"Untuk itulah nilai-nilai utama yang menjadi fondasi toleransi tersebut diharapkan dapat tumbuh dari agama-agama melalui ajaran dan praktik peribadatanya," ucap dia.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutanya mengungkapkan paduan suara tak hanya sekadar tentang indah merdunya suara.

Lebih dari itu, diperlukan keselarasan dan kesadaran untuk saling mengisi demi mencapai performa terbaiknya.

"Apabila dimaknai secara filsafati, paduan suara selaras dengan ajaran moral khas Yogya, yaitu sawiji greget, sengguh, ora mingkuh," ucap dia.

Baca juga: 5 Fakta Plengkung Gading dan Alasan Mengapa Sultan Yogyakarta Dilarang Melintas

Sri Sultan menuturkan, kearifan lokal tersebut lahir dari buah pikiran Sri Sultan Hamengku Buwono I, yang juga peletak dasar Kasultanan Ngayogyakarta.

Sri Sultan mengatakan, sawiji dapat dimaknai sebagai konsentrasi atau penjiwaan total tanpa menjadi tak sadarkan diri, greget semangat atau dinamika batin tanpa menjadi kasar, sengguh penuh percaya diri namun tetap low profile, tanpa menjadi sombong.

Sedangkan ora mingkuh pantang mundur dengan tetap menjaga disiplin diri dan tanggung jawab.

Dapat dikatakan bahwa falsafah tersebut mewakili totalitas sikap manusia dalam hidupnya, baik dalam hubungan dengan sesamanya maupun dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Diharapkan, kehadiran para peserta akan memancarkan energi positif, dalam bingkai sportivitas dan saling mengapresiasi dalam membangun peradaban bangsa dan negara dengan indahnya warna-warni toleransi.

"Dengan harapan, agar para peserta bisa lebih mengenal nilai budaya dan kearifan lokal Yogyakarta. Semogalah pula, para peserta masih sempat menghirup suasana Yogyakarta dengan serba kesahajaannya, di tengah-tengah senyum ramah masyarakat, khasanah wisata, dan budaya yang melingkupinya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Yogyakarta
Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Yogyakarta
PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

Yogyakarta
PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

Yogyakarta
Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

Yogyakarta
Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com