Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER YOGYAKARTA] Bahan Petasan Meledak di Banyumas | Remaja 17 Tahun Asal Sleman Bunuh Pencuri Cabai

Kompas.com, 18 Juni 2022, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Berikut berita populer Yogyakarta pada Jumat (17/6/2022):

1. Bahan petasan meledak di Banyumas

Bahan petasan meledak dan menewaskan satu orang di Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (14/6/2022).

Korban tewas bernama Ahmad Bustomi yang merupakan peracik petasan di rumah tersebut.

Selain korban tewas, ledakan juga membuat dua rumah milik warga yang bernama Sajam dan Sobirin rusak parah. Sementara, polisi menyebut ledakan tergolong "low explosive" atau berdaya ledak rendah.

Menurut warga setempat, ledakan terjadi pada pukul 17.00 Wib. Saat suara ledakan membuat warga panik.

"Saya lagi di belakang rumah memberi pakan burung, tiba-tiba terdengar ledakan jeglurrr. Kejadiannya sekitar pukul 17.00 WIB lebih," kata Ketua RT 004 RW 001 Sutopo yang rumahnya di seberang lokasi ledakan.

Baca juga: Bahan Petasan Meledak di Banyumas, 1 Orang Tewas dan 2 Rumah Rusak, Polisi: Daya Ledak Rendah

2. Ada tiga ASN Gunungkidul diduga selingkuh

Tiga aparatur sipil negara (ASN) di Gunungkidul diduga selingkuh. Dua orang di antaranya adalah ASN di Dinas Pendidikan dan Dinas Pemuda dan Olahraga.

Diduga mereka selingkuh hingga melahirkan.

Sementara satu ASN adalah seorang dokter di bawah Dinas Kesehatan yang digerebek oleh istri teman prianya di Kalurahan Putat, Patuk.

Saat ini mereka masih proses pemeriksaan dan diberikan rekomendasi sanksi kepada bupati.

Baca juga: 3 ASN Gunungkidul Diduga Selingkuh, Begini Alur Pemberian Sanksi

3. Perampok gasak uang Rp 7 juta di minimarket

Penyidik Polres Semarang melakukan olah TKP perampokan di Alfamart Randugunting.KOMPAS.com/Ist Penyidik Polres Semarang melakukan olah TKP perampokan di Alfamart Randugunting.
Komplotan perampok bersenjata tajam menyatroni sebuah minimarket di kawasan Randugunting, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/6/2022) sekitar pukul 02.00 Wib.

Para pelaku sempat melukai penjaga minimarket dengan senjata tajam jenis sangkur. Korban yang bernama Setyo Budi Pramono menderita sejumlah luka tusukan di punggung dan tangan.

Setelah itu, para pelaku menggasak uang Rp 7 juta di kasir, serta sejumlah rokok dan ponsel.

Baca juga: Lukai Penjaga Pakai Sangkur, Komplotan Perampok Gasak Rp 7 Juta dan Rokok di Minimarket Semarang

4. Remaja 17 tahun bunuh pencuri cabai

Ilustrasi tewasSHUTTERSTOCK Ilustrasi tewas
HH, remaja usia 17 tahun asal Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ditangkap atas kasus pembunuhan.

Pelaku yang berstatus pelajar tersebut menganiaya seorang pencuri cabai dengan celurit hingga korban tewas.

Peristiwa tersebut terjadi di salah satu kebun salak di daerah Gading Kulon, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.

Saat kejadian, HH ikut tetangganya, S pemilik lahan cabai untuk mengadang pencuri cabai.

Saat pencuri kabur, HH sempat mengejarnya dan mengayunkan celurit yang ia bawa. Korban sempat menghilang di kebun salak hingga akhirnya ditemukan tewas dengan luka senjata tajam.

Baca juga: Detik-detik Remaja 17 Tahun Asal Sleman Bunuh Pencuri Cabai

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono | Editor : Michael Hangga Wismabrata, Ardi Priyatno Utomo, Rachmawati)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau