Sepanjang tiga tahun sekolah membutuhkan biaya banyak. Mulai dari ongkos pulang pergi sekolah, belajar program, beli disket, flashdisk, bahkan membuat program untuk tugas akhir.
Nyaris setiap hari nongkrong di warung internet (warnet) untuk belajar dari pengelola warnet, baik belajar jaringan kabel, berselancar berjam-jam di dunia maya untuk mengisi rasa haus dunia jaringan IT hingga belajar hacker.
Karena semua itu, kebutuhan biaya jadi bengkak.
“Simbok berutang. Sekolah kejuruan itu butuh biaya besar. Sementara orangtua tidak punya pekerjaan tetap. Saya kadang minta (untuk kebutuhan sekolah), biaya itu konsekuensi kesasar ke dunia komputer,” kata Nur.
“Biaya warnet empat lima jam. Sementara adik sekolah utang juga,” kata Nur.
Semua berlangsung sampai Nur lulus dan mengawali mencari pekerjaan.
“Sementara bekerja di perusahaan ISP (internet service provider) belum menghasilkan dan tidak bisa memberi (untuk orangtua dan keluarganya),” kata Nur.
Nur terus mencoba peruntungan. Ia bekerja di beberapa perusahaan ISP. Naik turun tower telekomunikasi. Bahkan demi memasang tower merantau ke Samarinda, Kalimantan Timur.
Nur selepas remaja masih jiwa pemberontak. Karenanya ia tak betah lama bekerja di satu usaha dan sering tidak cocok dengan pemilik usaha.
Suatu waktu cobaan berat datang. Adiknya tewas tanpa kejelasan sebab.
Usaha kedua orangtuanya begitu hebat demi mencari tahu kenapa Nurohim mati, bahkan rela menggadai rumah.
Perkenalan dengan seseorang bernama Samuel, orang Singapura berdarah Malaysia, mengubah masa depan. Awalnya Nur bekerja freelance pada Samuel.
Pertemuan tahun 2014 itu terus berlanjut pada berbagai proyek Internet of Things (IoT) di beberapa negara, terutama Singapura.
Nur bekerja dari jauh, dipercaya mengontrol kebutuhan perangkat keras dan lunak, memastikan semua perangkat terpasang, lalu Nur mengendalikannya dari jauh. Ia mengendalikan secara remote.
Baca juga: Kisah Sukses Kelompok Tani di Semarang Ekspor Beras Organik ke Timur Tengah, Harga Lebih Stabil
Usaha Samuel maju. Nur bergabung dengan Samuel dalam perusahan Consap Pte Ltd dengan kantor pusat di Singapura. Usahanya terkait Internet of Things (IoT).