Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Desa di Kulon Progo Ini Kelola Puluhan Server di Berbagai Negara, Sering Dikira Penganggur (1)

Kompas.com - 14/06/2022, 05:15 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

 

KULON PROGO, KOMPAS.com - Sunyi dan gelap di sebuah dusun pada Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendekati pukul 24.00 WIB. Seharusnya orang-orang sudah kembali ke peraduan untuk istirahat.

Tidak dengan Nurohman (33). Ia masih menatap layar monitor 15 inci dalam kamar 3x3 meter. Dahinya mengernyit, matanya menyipit lelah melawan sinar lembut layar monitor sekian lama.

Nur, panggilannya, duduk di kursi dengan sandaran lentur sejak tiga jam lalu. Berawal dari pesan dalam aplikasi Slack pada laptop 14 inci, samping monitor. Pesan itu muncul pukul 07.30 PM dan tertulis "Alert!".

Baca juga: Kisah Penghayat Kepercayaan di Gunungkidul, Tak Lagi Susah Urus Administrasi Kependudukan

Slack aplikasi pengiriman pesan instan yang banyak dipakai pekerja kantoran.

Nur membaca cepat pesan dalam aplikasi itu. Ia lalu mengarahkan panah kursor ke layar 15 inci. Sekelebat kemudian ia memilih aplikasi Grafana, klik, muncul software analis data dan monitoring, yang bisa membaca data metrics untuk kemudian mengubahnya jadi grafik atau data tertulis.

Di Grafana, Nur membaca grafik sebuah hard disk komputer yang berada sangat jauh dari tempat ia duduk. Grafik menunjukkan hard disk itu terpakai hingga 95 persen.

“Saya harus memperbaikinya menjadi di bawah 90 persen,” kata Nur.

Pemuda ini terlebih dulu memeriksa fluktuasi grafik pemakaian hard disk di monitor laptop. Ia merasa grafik tidak bergerak kencang menandakan aplikasi sedang tidak ada yang menggunakan. Sesaat kemudian, ia kembali ke grafik hard disk dan menekan kursor.

Singkat waktu hard disk pun di bawah 90 persen. Menyusul kemudian masuk notifikasi Slack tertulis OK. Aplikasi akan berjalan mulus kembali.

“Kalau tidak di-maintenance maka bisa berdampak pada aplikasi lain,” kata Nur.

Baca juga: Kisah Sururi Kiai Mangrove dari Semarang, Puluhan Tahun Tanam Jutaan Mangrove di Kawasan Rob

Nur menceritakan, apa yang baru saja dikerjakan adalah terkait aplikasi usaha pada sebuah kafe di Singapura. Bisnis kuliner itu terhubung pada server sebagai penyimpan data.

Bila akan ada persoalan operasional pada aplikasi usaha kafe itu, otomatis komputer milik Nur menerima notifikasi untuk segera mengatasinya. Nur dimungkinkan membuka logs server.

Ia lalu mencari masalah apa yang terjadi pada aplikasi. Biasanya persoalan server overload. Akibatnya, perusahaan pengguna aplikasi merasa terhambat bekerja sehingga berujung komplain.

Hal ini pernah terjadi dulu, di mana aplikasi kasir sebuah kafe Singapura tidak muncul di aplikasi manajer. Penggunaan CPU di kafe itu terlalu besar atau sistem otomatis tidak berjalan.

Aplikasi dalam kafe Singapura ini dikelola oleh perusahaan di mana Nur bekerja. Perusahaan itu bernama Consap Pte Ltd dan berkantor di Singapura.

Nur mengungkapkan, ia mengerjakan setiap hari persoalan seperti ini. Nyaris tidak tidur karena pekerjaan menyita waktu. Tapi, yang dihadapi hari ini bukan masalah besar. Ia bisa menyelesaikan hanya dengan mempertahankan kapasitas pemakaian hard disk di bawah 90 persen.

Nur merupakan teknisi infrastruktur alias infrastructure engineer di perusahaan yang berkutat dalam internet of things (IoT). Perusahaan tempatnya bekerja merupakan perusahaan IT yang fokus pada engineering robotik dan otomatisasi.

Perusahaan yang berkantor pusat di Singapura itu menangani IoT, di antaranya smart home, smart hotel, dan smart airport.

IoT merupakan jaringan antarperangkat dan peralatan yang terhubung satu dengan lain dan beroperasi secara otomatis tanpa campur tangan manusia secara langsung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Yogyakarta
Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com