Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sebut Wisatawan Dipaksa Sewa Jip Saat ke Bunker Kaliadem Sudah Beberapa Kali Terjadi

Kompas.com - 28/05/2022, 08:58 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan, peristiwa wisatawan dipaksa menyewa jip saat menuju ke Bunker Kaliadem sudah beberapa kali terjadi di lokasi tersebut.

Terkait dengan kejadian itu, Suparmono mengaku sudah berkoordinasi dan akan diselesaikan secara kewilayahan.

"Kemarin saya sudah koordinasi dengan Pak Lurah, Pak Newu dan Bu Kapolsek Cangkringan, akan segera diselesaikan secara kewilayahan karena kejadian tersebut sudah beberapa kali terjadi dengan lokasi, oknum dan modus yang sama," kata Suparmono.

Baca juga: Cerita Sopir Rental Dipaksa Sewa Jip Saat Antar Wisatawan ke Bunker Kaliadem

Dipaksa sewa jip

Sementara itu, Rendi Kurnia, seorang sopir rental yang sedang membawa dua wisatawan asal Jambi mengaku kaget harus menyewa jip atau sepeda motor untuk ke Bunker Kaliadem.

Padahal, sambungnya, sebelum pandemi, mobil diperbolehkan sampai Bunker Kaliadem.

"Jadi memaksa kalau pakai mobil ya harus sewa jip, bilangnya gitu. Padahal saya bilang cuma mau foto-foto di sana, tidak sampai turun," kata Rendi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/5/2022).

Kata Rendi, peristiwa itu terjadi pada Kamis (26/5/2022) lalu.

Baca juga: Viral Wisatawan Dipaksa Sewa Jip Saat ke Bunker Kaliadem, Begini Cerita Lengkapnya

Sebelum naik ke Buner Kaliadem, lanjutnya, di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) tidak ada peringatan apakah boleh sampai atas.

"Di situ (TPR) juga tidak ada peringatan, maksudnya tidak boleh sampai atas atau gimana gitu. Artinya kan boleh naik," ujarnya.

Setelah dari TPR dan membayar, Rendi lalu masuk dan melanjutkan perjalanan ke Bunker Kalaidem.

Baca juga: Cerita Gibran Dimarahi Ibu-ibu Saat Punguti Sampah di CFD: Dikira Petugas DLH

Namun, baru berjalan 1,5 kilometer, ia cegat oleh seorang pria yang memaksanya parkir dan dipaksa menyewa jip.

"Kurang lebih 1,5 Km mau sampai bunker ada bapak-bapak nyegat. Kalau menawari jip sudah biasa, tapi ini memaksa. Maksimal sampai sini, tidak bisa naik (ke Bunker Kaliadem) harus parkir di sini," ungkapnya.

Mendengar itu, Rendi pun lantas menanyakan alasannya tidak diperbolehkan masuk dengan menggunakan kendaraannya.

Baca juga: Viral Video Wisatawan Terempas Ombak di Pantai Jungwok Gunungkidul

Namun, pria itu tidak memberikan jawaban dan tetap memaksnya untuk menyewa jip jika ingin ke Bunker Kaliadem.

Saat itu, kata Rendi, dirinya melihat ada pengedara sepeda motor diperbolehkan naik ke Bunker Kaliadem. Pria itu lantas menawarkannya untuk menyewa motor.

"Saya bilang, motor boleh sampai atas, dijawab ya berarti naik motor aja, mobilnya parkir sini sewa motor Rp 50.000. Kalau mau pakai mobil ya harus sewa jip," ungkapnya.

Baca juga: Wisatawan di Ancol Tetap Diimbau untuk Pakai Masker

Usai kejadian itu, kata Rendi, kedua wisawatan yang dibawanya itu mengurungkan niatnya untuk ke Bunker Kalidem.

"Terus tamu saya bilang sudah mas, nggak papa balik saja. Saya bilang biasanya bisa naik, tapi kok ini ada yang nyegat kayak gini saya juga kurang tahu," ujarnya.

Kecewa karena tak dapat mengantarkan wisatawannya ke Bunker Kaliadem, Rendi lalu bertanya ke petugas yang ada TPR.

Saat bertanya, lagi-lagi Rendi tak mendapat jawaban yang memuaskan.

"Nggak ada jawaban ya sudah. Saya turun terus saya kasih opsi lain mau kemana? Terus minta ke pantai, saya antar ke Pantai Parangtritis," ujarnya.

Baca juga: Wisatawan di Kota Blitar Boleh Lepas Masker, tapi Tetap Gunakan PeduliLindungi

 

(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com