YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan Presiden Joko Widodo soal melepas masker di tempat terbuka ditanggapi positif oleh pengunjung Malioboro.
Namun, wisatawan tetap merasa takut jika melepas masker saat berada di lokasi yang banyak dikunjungi.
Salah satu wisatawan Malioboro, Mutia Fahma (23) asal Batam mengatakan, dirinya sudah berani membuka masker di daerah terbuka, tetapi jika di dalam ruangan dirinya belum berani membuka masker.
"Sebenarnya senang akhirnya 2 tahun sudah buka masker, kalau ramai desak-desakan masih takut (buka masker). Kalau sepi seperti ini berani, karena kalau pakai masker engap juga," kata Mutia, pada Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Tak Ada Pasien Covid yang Dirawat di Shelter Yogyakarta, Nakes Kembali Rawat Pasien Reguler
Mutia sudah mendapatkan vaksin booster tetapi walaupun sudah mendapatlan vaksin booster dirinya tetap berhati-hati saat beraktivitas di liar rumah.
"Walaupun sudah booster tetap hati-hati, untuk jaga diri," kata dia.
"Di transportasi umum juga pakai masker," tambah dia.
Wisatawan lain, Sukistiadi, juga mengungkapkan hal senada.
Dia merasa bebas karena kelonggaran ini, tetapi dirinya masih merasa canggung untuk membuka masker.
"Ya senang dengan dilonggarkan ini. Terpenting nyaman," kata dia.
Dirinya tetap berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.
"Ya tetap berhati-hati harus tahu lokasi pakai masker dan tidak pakai. Seleksilah untuk kesehatan diri sendiri," ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengizinkan masyarakat membuka masker di ruang terbuka, tetapi dengan berbagai syarat seperti jumlah orang tidak banyak.
Di Kota Yogyakarta sendiri memilik ruang terbuka yang menjadi favorit masyarakat seperti di Malioboro.
Terkait hal ini, Pemerintah DIY mengizinkan masyarakat membuka masker di kawasan Malioboro, tetapi saat kondisi Malioboro sepi pengunjung.
"Jadi, sama dengan yang diatur, boleh saja tidak pakai masker saat tidak banyak orang. Tapi, kan Malioboro sepi sama ramai banyak ramainya, jalan-jalan di Malioboro ya gunakan saja (masker)," kata Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, pada Rabu (18/5/2022).
Baca juga: Terjadi Peningkatan Kendaraan di Malioboro, tetapi Lalu Lintas Masih Lancar
Aji menambahkan, presiden membuat kebijakan boleh membuka masker berdasarkan kajian-kajian yang sudah dilakukan.
Seperti kajian terkait dengan antibodi di Indonesia yang sudah menguat, termasuk di DIY.
"Beberapa waktu lalu dirilis oleh Menkes dan Mendagri bahwa Yogya tingkat antibodi masyarakatnya lebih tinggi daripada yang lain, kalau nasional sudah 99 persen sudah punya antibodi baik, semoga Yogya juga sudah," kata dia.