Di komplek perumahannya, Buya sering terlihat olahraga sepeda. Meskipun lebih sering ditemui Buya mendorong sepeda karena usinya yang renta.
Buya juga memilih melayani dirinya sendiri. Bahkan mengambil payung saat hujan gerimis untuk istrinya turun mobil.
“Dan ia suka pakai sandal dari kayu yang ada bunyinya,” kata Heru Dwi.
Kesederhanaan Buya terus terekam di benak tetangga dan teman-temannya. Mereka turut sedih dan merasa kehilangan.
Terlihat tetangga dan teman-temannya mengantar kepergian Buya hingga peristirahatannya yang terakhir di Makam Husnul Khotimah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang