Terkait itu, Kapolsek Kasihanm Kompol Anton Nuhroho Wibowo mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Baru keterangan korban (soal dikepruk kaca). Nah saksi belum ada yang tahu jadi mungkin nunggu penyelidikan dulu ya," kata Anton saat dihubungi wartawan Rabu.
Pihaknya berharap masyarakat tidak menyimpulkan kasus ini sebagai aksi klitih. Sebab, polisi masih mendalami kasus ini kejahatan jalanan atau persoalan lain.
"Jangan mudah ngomong klitih karena belum rillnya seperti apa," kata Anton.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyebut, kejahatan jalanan muncul saat pihaknya mulai melonggarkan aturan aktivitas atau kegiatan saat pandemi Covid-19.
"Ini sudah lama nggak ada selama pandemi hampir ga ada, muncul justru saat melonggarkan kegiatan," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Rabu (6/4/2022).
Heroe mengaku, untuk mencegah kejahatan jalan pihaknya sudah melakukan secara maksimal dengan mengaktifkan kampung panca terbit, lalu ada kampung ramah anak, ada juga tim yang dibentuk masyarakat yang berkoordinasi dengan kepolisian.
"Dari aspek pencegahan sudah maksimal, karakter-karakter yang muncul dalam klitih kita petakan apakah terkait dengan berkumpulnya anak-anak dalam masa pembelajaran," ungkapnya.
Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko mengizinkan nama sekolah dicantumkan jika ada pelajar yang terlibat kejahatan.
"Ndak apa-apalah bagi saya, tetapi harus bener lho kecuali kalau keliru. Kalau memang datanya akurat bener gak apa-apa. Yang gak terima sekolahannya nanti konfirmasinya ke saya," kata Isdarmoko saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/4/2022).
Isdarmoko mengaku prihatin dengan kondisi akhir-akhir ini, di mana banyak kekerasan yang melibatkan pelajar.
Sealain itu, pihaknya juga mendukung langkah kepolisian untuk menindak tegas para pelaku kejahatan jalanan meski itu masih berstatus pelajar.
Baca juga: Pelajar Terlibat Kejahatan, Disdikpora Bantul Izinkan Nama Sekolah Dicantumkan
(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono, Wijaya Kusuma | Editor : Ardi Priyatno Utomo, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.