Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER YOGYAKARTA] Anak Anggota DPRD Kebumen Tewas Setelah Jadi Korban Tawuran | 2 Remaja Ditangkap karena Bawa Celurit

Kompas.com - 06/04/2022, 05:23 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Dafa Adzin Albasith (18), anak anggota DPRD Kebumen, menjadi korban tewas dalam tawuran yang terjadi di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta, pada Minggu (3/4/2022) dini hari.

Atas kejadian itu, orang tua korban, Madkhan Anis, anggota DPRD Kebumen meminta polisi dapat mengusut kasus kematian anaknya.

Sementara itu, polisi mengamankan dua orang remaja yang membawa celurit dengan menggunakan sepeda motor pada malam hari.

Kedua orang yang ditangkap itu yakni berinisial JH (16) warga Sleman dan BAW (20) warga Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.

Mereka diamankan di Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (5/4/2022) sekitar pukul 02.30 WIB.

Berikut populer Yogyakarta selengkapnya:

1. Anak anggota DPRD Kebumen tewas setelah jadi korban tawuran

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.COM/KOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, Dafa tewas bukan karena menjadi korban penyabetan gir secara acak, melainkan korban tawuran.

Ade mengatakan, kasus kejahatan jalanan ini lebih tepatnya adalah tawuran karena terdapat ketersinggungan akibat saling ejek dari dua kelompok.

"Untuk kasus kejahatan jalanan kasuistis kemarin lebih tepatnya tawuran karena ada proses ketersinggungan ejek-ejekan dari dua kelompok," kata Ade saat jumpa pers di Polresta Yogyakarta, Selasa (5/4/2022).

Baca juga: Dafa, Anak Anggota DPRD Kebumen yang Tewas akibat Sabetan Gir di Yogyakarta, Korban Tawuran

 

2. Dua remaja ditangkap karena bawa celurit

Kapolres Sleman AKBP Ach Imam Rifai saat menunjukan barang bukti senjata tajam jenis celurit yang berhasil diamankan dari dua orang pemuda.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Kapolres Sleman AKBP Ach Imam Rifai saat menunjukan barang bukti senjata tajam jenis celurit yang berhasil diamankan dari dua orang pemuda.

Kepala Kepolisian Resor Sleman AKBP Ach Imam Rifai mengatakan, penangkapan terhadap dua orang remaja ini berawal dari patroli polisi yang curiga melihat satu sepeda motor ditumpangi tiga orang, Selasa dini hari.

Karena curiga, sambungnya, pihaknya lalu mendekati mereka. Namun, saat didekati ketiga orang itu kabur.

Petugas yang mengetahui itu, langsung mengejar. Saat dikejar, sepeda motor pelaku terjatuh di daerah PatranPatran, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.

Dua orang berhasil ditangkap dan satu orang lagi melarikan diri.

Kedua orang yang ditangkap berinisial JH (16) warga Sleman dan BAW (20) warga Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.

Sementara satu orang yang melarikan diri berinisial FD (18) warga Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.

"Satu orang pelajar masih siswa dan dua orang sudah tidak sekolah lagi. Satu sedang dalam perawatan di rumah sakit untuk melakukan operasi karena luka saat terjatuh," ungkapnya.

Baca juga: Naik Sepeda Motor Malam Hari Sambil Bawa Celurit, 2 Pemuda di Sleman Ditangkap

 

3. Pencarian wisatawn yang hilang di Pantai Siung dihentikan

Operasi Pencarian Wisatawan Asal Palembang yang Hilang di Pantai Siung, Gunungkidul Senin (4/4/2022)Dok Tim SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul Operasi Pencarian Wisatawan Asal Palembang yang Hilang di Pantai Siung, Gunungkidul Senin (4/4/2022)

Setelah melakukan pencarian selama tujuh hari, tim SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul menghentikan pencarian wisatawan asal Palembang bernama Sapuan, yang hilang terseret dombak di Pantai Siung, Kalurahan Purwodadi, Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta, dihentikan setelah 7 hari.

"Pencarian hari ini memang ditutup. Namun, bilamana sewaktu waktu ada informasi yang sekiranya harus kami tindak lanjuti, akan kami tindak lanjuti," kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul Sunu Handoko Bayu Sagara dalam keterangan tertulis, Senin (4/4/2022).

Kata Sunu, pencarian hari ketujuh dilakukan dengan dua tim, yakni tim darat dan laut.

"Tim laut pada pencarian hari yang ke-7 ini mengerahkan 2 Perahu jukung start pukul 05.30 WIB. Jet ski melakukan penyisiran," ungkapnya.

Baca juga: Setelah 7 hari, Pencarian Wisatawan Hilang Asal Palembang di Pantai Siung Yogyakarta Dihentikan

 

4. ASN di Gunungkidul dilarang gelar buka puasa bersama, warga biasa diperbolehkan

Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Kantor Pemkab Gunungkidul Selasa (4/1/2022)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Kantor Pemkab Gunungkidul Selasa (4/1/2022)

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, pada tahun ini pihaknya tidak menggelar buka puasa bersama.

Kata Sunaryanta, keputusan ini diambil karena potensi penyebaran Covid-19 masih ada.

Namun, larangan itu juga berlaku untuk seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Gunungkidul.

"Sudah disepakati tidak ada kegiatan bukber (buka puasa bersama) di lingkungan ASN Pemkab," kata Sunaryanta di Wonosari Selasa (5/4/2022).

Sementara, sambugnya, untuk masyarakat umum masih diperbolehkan menggelar buka bersama untuk Ramadhan kali ini.

"Masyarakat silakan kalau mau menggelar bukber, tidak masalah," katanya.

Baca juga: ASN di Gunungkidul Dilarang Gelar Buka Puasa Bersama, Warga Biasa Diperbolehkan

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Wijaya Kusuma, Markus Yuwono | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com