Salin Artikel

[POPULER YOGYAKARTA] Anak Anggota DPRD Kebumen Tewas Setelah Jadi Korban Tawuran | 2 Remaja Ditangkap karena Bawa Celurit

KOMPAS.com - Dafa Adzin Albasith (18), anak anggota DPRD Kebumen, menjadi korban tewas dalam tawuran yang terjadi di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta, pada Minggu (3/4/2022) dini hari.

Atas kejadian itu, orang tua korban, Madkhan Anis, anggota DPRD Kebumen meminta polisi dapat mengusut kasus kematian anaknya.

Sementara itu, polisi mengamankan dua orang remaja yang membawa celurit dengan menggunakan sepeda motor pada malam hari.

Kedua orang yang ditangkap itu yakni berinisial JH (16) warga Sleman dan BAW (20) warga Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.

Mereka diamankan di Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (5/4/2022) sekitar pukul 02.30 WIB.

Berikut populer Yogyakarta selengkapnya:

Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, Dafa tewas bukan karena menjadi korban penyabetan gir secara acak, melainkan korban tawuran.

Ade mengatakan, kasus kejahatan jalanan ini lebih tepatnya adalah tawuran karena terdapat ketersinggungan akibat saling ejek dari dua kelompok.

"Untuk kasus kejahatan jalanan kasuistis kemarin lebih tepatnya tawuran karena ada proses ketersinggungan ejek-ejekan dari dua kelompok," kata Ade saat jumpa pers di Polresta Yogyakarta, Selasa (5/4/2022).

 

Kepala Kepolisian Resor Sleman AKBP Ach Imam Rifai mengatakan, penangkapan terhadap dua orang remaja ini berawal dari patroli polisi yang curiga melihat satu sepeda motor ditumpangi tiga orang, Selasa dini hari.

Karena curiga, sambungnya, pihaknya lalu mendekati mereka. Namun, saat didekati ketiga orang itu kabur.

Petugas yang mengetahui itu, langsung mengejar. Saat dikejar, sepeda motor pelaku terjatuh di daerah PatranPatran, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.

Dua orang berhasil ditangkap dan satu orang lagi melarikan diri.

Kedua orang yang ditangkap berinisial JH (16) warga Sleman dan BAW (20) warga Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.

Sementara satu orang yang melarikan diri berinisial FD (18) warga Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.

"Satu orang pelajar masih siswa dan dua orang sudah tidak sekolah lagi. Satu sedang dalam perawatan di rumah sakit untuk melakukan operasi karena luka saat terjatuh," ungkapnya.

 

Setelah melakukan pencarian selama tujuh hari, tim SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul menghentikan pencarian wisatawan asal Palembang bernama Sapuan, yang hilang terseret dombak di Pantai Siung, Kalurahan Purwodadi, Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta, dihentikan setelah 7 hari.

"Pencarian hari ini memang ditutup. Namun, bilamana sewaktu waktu ada informasi yang sekiranya harus kami tindak lanjuti, akan kami tindak lanjuti," kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul Sunu Handoko Bayu Sagara dalam keterangan tertulis, Senin (4/4/2022).

Kata Sunu, pencarian hari ketujuh dilakukan dengan dua tim, yakni tim darat dan laut.

"Tim laut pada pencarian hari yang ke-7 ini mengerahkan 2 Perahu jukung start pukul 05.30 WIB. Jet ski melakukan penyisiran," ungkapnya.

 

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, pada tahun ini pihaknya tidak menggelar buka puasa bersama.

Kata Sunaryanta, keputusan ini diambil karena potensi penyebaran Covid-19 masih ada.

Namun, larangan itu juga berlaku untuk seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Gunungkidul.

"Sudah disepakati tidak ada kegiatan bukber (buka puasa bersama) di lingkungan ASN Pemkab," kata Sunaryanta di Wonosari Selasa (5/4/2022).

Sementara, sambugnya, untuk masyarakat umum masih diperbolehkan menggelar buka bersama untuk Ramadhan kali ini.

"Masyarakat silakan kalau mau menggelar bukber, tidak masalah," katanya.

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Wijaya Kusuma, Markus Yuwono | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Ardi Priyatno Utomo)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/04/06/052300378/-populer-yogyakarta-anak-anggota-dprd-kebumen-tewas-setelah-jadi-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke