KULON PROGO, KOMPAS.com– Longsor di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, ternyata berdampak luas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo menerima laporan 72 titik tanah longsor yang terjadi Jumat (1/3/2022) pekan lalu.
Dari 72 titik itu terdapat 63 rumah rusak ringan hingga berat dalam peristiwa ini.
Baca juga: 7 Tiang Listrik di Kulon Progo Patah karena Longsor, 1 Dusun Gelap Sejak Jumat
Para korban melaporkan kerugian antara Rp 2.000.000 sampai Rp 50.000.000, baik karena rumah roboh, tiang rumah miring, atap atau dinding jebol, perabotan rusak tertimbun lumpur, atau sekadar rumah digenangi lumpur.
“Data ini dimungkinkan masih terus bertambah,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Joko Satyo Agus Nahrowi di ruang kerjanya, Senin (4/3/2022). Hal ini mengingat masih banyak laporan warga yang belum diverifikasi.
Tanah longsor terjadi Jumat lalu bersamaan dengan hujan deras.
Selain merusak rumah, material tanah juga menutup jalan utama warga di sembilan titik. Jalan itu akses ekonomi masyarakat.
Baca juga: Antisipasi Bencana Banjir dan Longsor, Kawasan Puncak Bogor Dihijaukan
Hampir semua titik longsor berada di wilayah Kapanewon Kokap, seperti Kalurahan Hargorejo, Hargomulyo, Hargowilis dan yang terbanyak sekaligus terparah di Kalurahan Kalirejo. Empat kalurahan ini berada di ketinggian Bukit Menoreh
Sementara Pengasih terdapat tiga peristiwa longsor, yakni Tawangsari, Karangsari dan Sidomulyo. Wates satu kasus.
Akses jalan sempat tertutup, terutama di Kokap. Listrik padam, saluran air bersih putus.