KULON PROGO, KOMPAS.com– Warga di Pedukuhan (dusun) Sengir, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sejak Jumat (1/4/2022) hidup dalam gelap gulita.
Pasalnya, jaringan listrik putus akibat tanah longsor yang terjadi pekan lalu.
Selain itu, warga juga belum bisa beraktivitas normal karena akses utama masih tertutup longsor.
“Yang masih belum menyala hanya Sengir,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Joko Satyo Agus Nahrowi di ruang kerjanya, Senin (4/3/3/2022).
Baca juga: Antisipasi Bencana Banjir dan Longsor, Kawasan Puncak Bogor Dihijaukan
Tanah longsor terjadi Jumat lalu bersamanya dengan hujan deras. Peristiwa itu mengakibatkan puluhan rumah rusak tertimpa material longsor.
Dampak longsor terjadi di sembilan pedukuhan di Kalirejo, mulai dari Plampang I, II, III, Kalibuko I, II, Sangon I, II, Sengir dan Papak yang berada di bawah.
Longsor juga mengakibatkan satu korban meninggal dunia di Papak.
Lurah Kalirejo mengatakan, semua akses jalan tertutup. Mereka memerlukan alat berat untuk membuka material longsor. Tidak hanya itu, listrik dan saluran air bersih juga putus.
Upaya membuka akses mulai terlihat. Kini, hanya tersisa akses menuju Sengir yang tertutup.
Listrik di sejumlah wilayah sudah menyala, menyisakan Dusun Sengir dan beberapa daerah di Plampang II dan III.
Lana mengatakan, tujuh togor (tiang) listrik patah.
“Plampang II atas sampai Sengir terisolasi. Sengir I masih gelap,” kata Lana melalui pesan singkat.