Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER YOGYAKARTA] ASN Dilarang Buka Puasa Bersama | 2 Wisatawan Terseret Ombak Pantai Glagah

Kompas.com, 28 Maret 2022, 05:05 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Aparatur Sipil Negara (ASN) di Yogyakarta dilarang mengadakan buka puasa bersama dan open house.

Berita populer lainnya adalah soal dua wisatawan asal Kotagede, Yogyakarta, yang terseret ombak di Pantai Glagah, Kabupaten Kulon Progo.

Berikut berita-berita populer di Yogyakarta pada Minggu (27/3/2022).

1. Pemkot Yogyakarta godok aturan larangan buka bersama dan open house bagi ASN

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, saat ditemui di Kemantren Mergangsan Senin (24/1/2022).KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, saat ditemui di Kemantren Mergangsan Senin (24/1/2022).

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah menggodok aturan soal buka bersama dan open house bagi ASN di lingkungan kerja mereka.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya masih menunggu aturan teknis dari pemerintah pusat terkait larangan tersebut.

"Apakah ada perubahan kebijakan, kalau saat Ramadhan perkiraan kita Covid turun apakah masih berlaku larangan buka bersama untuk ASN," ujarnya, Minggu.

Jika nantinya tidak ada aturan resmi dari pemerintah pusat, Pemkot bakal membuat aturan saat bulan Ramadhan yang berlaku di Kota Yogyakarta.

"Biasanya bentuknya nanti Surat Edaran (SE)," ucapnya.

Baca selengkapnya: ASN Dilarang Buka Bersama, Pemkot Yogyakarta Siapkan Surat Edaran

2. Basarnas kerahkan aqua eye untuk cari korban terseret ombak di Pantai Glagah

Dua wisatawan terseret ombak di Pantai Glagah, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keduanya adalah kakak beradik asal Kotagede, Yogyakarta.DOKUMENTASI BASARNAS YOGYAKARTA Dua wisatawan terseret ombak di Pantai Glagah, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keduanya adalah kakak beradik asal Kotagede, Yogyakarta.

Badan SAR Nasional (Basarnas) Yogyakarta bakal menerjunkan alat aqua eye untuk memudahkan pencarian terhadap dua wisatawan yang terseret ombak di Pantai Glagah, Minggu.

Koordinator Rescue Basarnas Yogyakarta Arif Rahman menjelaskan alat aqua eye dipakai untuk mendeteksi keberadaan korban.

"Jadi bisa diketahui jarak korban dari lokasi kejadian berapa. Namun, gelombang tinggi di Pantai Glagah saat ini menjadi kendala kami untuk penggunaan aqua eye karena alatnya kita masukkan ke dalam air dulu," ungkapnya, Minggu, dikutip dari Tribun Jogja.

Selain menggunakan aqua eye, tim juga akan mencari korban menggunakan perahu dari Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas).

Dalam proses pencarian korban ini, Basarnas mengerahkan sepuluh personel dan ditambah anggota dari Satlinmas, Polsek, dan Koramil.

Baca juga: Wisatawan yang Hilang Ditemukan Tewas Sekitar 1 Kilometer dari Muara Sungai Pantai Glagah

3. Sepeda motor Babinsa hancur ditimpa batu besar

Motor seorang babinsa hancur tertimpa batu besar saat membersihkan material longsor di jalan raya Kebumen- Banjarnegara, tepatnya di Desa Sempor, Sabtu (26/3/2022).KOMPAS.COM/DOK POLRES KEBUMEN Motor seorang babinsa hancur tertimpa batu besar saat membersihkan material longsor di jalan raya Kebumen- Banjarnegara, tepatnya di Desa Sempor, Sabtu (26/3/2022).

Sepeda motor milik Sertu Agus, seorang anggota bintara pembina desa (Babinsa) Desa Sempor, Kebumen, Jawa Tengah, hancur usai tertimpa batu besar.

Batu besar tersebut merupakan material longsor yang terjadi di jalan utama Kebumen-Banjarnegara, Sabtu (26/3/2022).

Ketua Relawan Gertak Bambang Pujianto menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Alhamdulillah tidak ada korban," terangnya.

Menurut Bambang, peristiwa ini terjadi saat Sertu Agus dan relawan sedang mengikuti kerja bakti membersihkan material longsor di jalan utama Kebumen-Banjarnegara.

Namun, tiba-tiba terjadi longsor susulan terjadi. Material longsor berupa batu besar menimpa motor milik Sertu Agus.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Michael Hangga Wismabrata), TribunJogja.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau