Salin Artikel

[POPULER YOGYAKARTA] ASN Dilarang Buka Puasa Bersama | 2 Wisatawan Terseret Ombak Pantai Glagah

KOMPAS.com - Aparatur Sipil Negara (ASN) di Yogyakarta dilarang mengadakan buka puasa bersama dan open house.

Berita populer lainnya adalah soal dua wisatawan asal Kotagede, Yogyakarta, yang terseret ombak di Pantai Glagah, Kabupaten Kulon Progo.

Berikut berita-berita populer di Yogyakarta pada Minggu (27/3/2022).

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah menggodok aturan soal buka bersama dan open house bagi ASN di lingkungan kerja mereka.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya masih menunggu aturan teknis dari pemerintah pusat terkait larangan tersebut.

"Apakah ada perubahan kebijakan, kalau saat Ramadhan perkiraan kita Covid turun apakah masih berlaku larangan buka bersama untuk ASN," ujarnya, Minggu.

Jika nantinya tidak ada aturan resmi dari pemerintah pusat, Pemkot bakal membuat aturan saat bulan Ramadhan yang berlaku di Kota Yogyakarta.

"Biasanya bentuknya nanti Surat Edaran (SE)," ucapnya.

Baca selengkapnya: ASN Dilarang Buka Bersama, Pemkot Yogyakarta Siapkan Surat Edaran

Badan SAR Nasional (Basarnas) Yogyakarta bakal menerjunkan alat aqua eye untuk memudahkan pencarian terhadap dua wisatawan yang terseret ombak di Pantai Glagah, Minggu.

Koordinator Rescue Basarnas Yogyakarta Arif Rahman menjelaskan alat aqua eye dipakai untuk mendeteksi keberadaan korban.

"Jadi bisa diketahui jarak korban dari lokasi kejadian berapa. Namun, gelombang tinggi di Pantai Glagah saat ini menjadi kendala kami untuk penggunaan aqua eye karena alatnya kita masukkan ke dalam air dulu," ungkapnya, Minggu, dikutip dari Tribun Jogja.

Selain menggunakan aqua eye, tim juga akan mencari korban menggunakan perahu dari Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas).

Dalam proses pencarian korban ini, Basarnas mengerahkan sepuluh personel dan ditambah anggota dari Satlinmas, Polsek, dan Koramil.

Sepeda motor milik Sertu Agus, seorang anggota bintara pembina desa (Babinsa) Desa Sempor, Kebumen, Jawa Tengah, hancur usai tertimpa batu besar.

Batu besar tersebut merupakan material longsor yang terjadi di jalan utama Kebumen-Banjarnegara, Sabtu (26/3/2022).

Ketua Relawan Gertak Bambang Pujianto menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Alhamdulillah tidak ada korban," terangnya.

Menurut Bambang, peristiwa ini terjadi saat Sertu Agus dan relawan sedang mengikuti kerja bakti membersihkan material longsor di jalan utama Kebumen-Banjarnegara.

Namun, tiba-tiba terjadi longsor susulan terjadi. Material longsor berupa batu besar menimpa motor milik Sertu Agus.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Michael Hangga Wismabrata), TribunJogja.com

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/03/28/050500978/-populer-yogyakarta-asn-dilarang-buka-puasa-bersama-2-wisatawan-terseret

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com