Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Lintas Provinsi Ditangkap di Bantul, Modusnya Pakai Pakaian Ukuran Besar untuk Mencuri di Toko Swalayan

Kompas.com - 05/03/2022, 06:30 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polisi meringkus 7 orang dalam sindikat pengutil di swalayan lintas provinsi saat beraksi di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Mereka menggunakan pakaian berukuran besar untuk membawa susu hingga keju.

Kapolres Bantul, AKBP Ihsan menjelaskan pihaknya berhasil membongkar sindikat pencurian swalayan.

Baca juga: Sindikat Pencuri Bersenjata Spesialis Bobol Rumah Kosong di Bekasi Ditangkap, 2 Orang Masih Buron

Keberhasilan ini bermula dari laporan Toko DM baru 3 di Kalurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, yang kehilangan beberapa item 22 Februari 2022 lalu.

Dikatakannya, swalayan itu kehilangan 16 dos susu formula yang ditaksir bernilai Rp 2,3 juta.

Mendapat laporan itu, polisi melakukan olah TKP dan memeriksa CCTV termasuk saksi-saksi penjaga toko saat kejadian.

"Pada tanggal 24 Februari anggota membuntuti satu kendaraan yang diduga milik sindikat ini dari CCTV," ujarnya kepada wartawan di Polres Bantul, Jumat (4/3/2022).

Setelah dibuntuti, polisi berhasil menangkap 7 orang di wilayah Salatiga, Jawa Tengah.

Saat ditangkap, mereka baru saja melakukan pencurian. Ketujuh orang yang diamankan merupakan rekan satu kosan di Jakarta.

Baca juga: Sindikat Pencuri Berkedok Petugas PLN Diamankan, Gasak Uang dan Berlian Rp 1 Miliar

Adapun yang diamankan yakni Pertama EDA (47) perempuan, warga Demak Jateng, perannya ketua sindikat, dia yang rambut pirang.

YD alias Ati (36) perempuan, warga Surabaya, Jatim perannya ambil barang dengan modus dimasukkan baju dan tidak lewat kasir.

STN (51) perempuan, warga Grobogan, Jawa Tengah dengan peran sama mengambil barang lalu memasukkannya ke dalam baju dan keluar tanpa melewati kasir.

HW (37) warga Surabaya, Jawa Timur berperan mengambil barang dan NSC (28) alias Nopel warga Jatinegara, Jakarta Timur berperan membawa tas dan memasukkan barang-barang yang dicuri rekan-rekannya ke dalam mobil.

Keenam RDU (35) alias Bejo, Surabaya Jawa Timur, perannya ikut memasukkan barang ke dalam mobil. Ketujuh SMT (33) alias Son, warga Johar Baru, Jakarta Pusat, penyewa mobil merangkap driver.

Selain ketujuh orang, polisi mengamankan satu unit mobil Daihatsu Xenia warna putih dengan nomor polisi wilayah Jakarta.

Baca juga: Detik-detik Sindikat Pencuri Ternak Tepergok Warga, Sapi Lepas Saat Dinaikkan hingga Truk Selip

Selain itu tas yang digunakan sindikat ini untuk tempat memasukkan barang curiannya dan beberapa dus susu formula dengan berbagai merk, beberapa kaleng keju hingga selai.

"Mereka ini adalah sindikat kejahatan lintas provinsi dengan modus atau spesialis pencurian dengan pemberatan target toko swalayan. Kenapa lintas provinsi? Karena TKP-nya di Sleman ada, Salatiga ada dan di Bantul ada," kata Ihsan.

Ihsan mengatakan dari pemeriksaan tersangka sudah melakukan pencurian tiga lokasi di Bantul. Adapun yang pertama di Prima Swalayan Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Bantul.

Kedua tanggal 4 Februari di Atmaja Swalayan, lokasi sama yakni Trimurti, Srandakan, Bantul dan ketiga di DM baru 3 di Kalurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Bantul.

Ihsan mengatakan, modus sindikat ini berpura-pura menjadi pembeli di toko maupun swalayan yang disasar.

Setelah dipastikan aman, mereka langsung beraksi. Mereka membagi tugas saat beraksi, untuk yang perempuan mengenakan hijab berukuran besar.

Baca juga: Sindikat Pencuri Mobil Rental Buat Korban Merugi Rp 3 M, Didalangi Oknum Guru

"Setiap beraksi yang perempuan mengenakan jilbab besar, karena pakai jilbab jadi tidak kelihatan saat barang dimasukkan perut. Padahal mereka ini sehari-hari tidak pakai jilbab," kata Ihsan.

Barang hasil pencurian dijual untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Para pelaku itu disangkakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. "Untuk hukumannya maksimal 7 tahun penjara," kata Ihsan.

Sementara itu, EDA yang disebut polisi menjadi otak pencurian menolak hal itu, karena dirinya baru beraksi di 2022.

"Aku nggak (ketuanya), memang dari Jakarta ke rumahku tapi hanya sehari. Terus saya baru ikut tahun 2022," ucap EDA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Yogyakarta
Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Yogyakarta
Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com