Renovasi tersebut merubah bentuk Tugu dari bentuk awal
Bagian Tugu tidak lagi bulat melainkan berbentuk kerucut yang runcing.
Sejak saat itu, Tugu disebut sebagai De White Paal atau Tugu Pal Putih.
Ketinggian tugu menjadi 15 meter atau lebih rendah 10 meter dari bentuk semula.
Sebenarnya, perombakan itu merupakan taktik Belanda untuk mengikis persatuan antara rakyat dan raja. Namun melihat perjuangan rakyat dan raja di Yogyakarta yang terjadi setelahnya, taktik Belanda tersebut tidak berhasil.
Tugu mempunyai empat bentuk fisik, yaitu kotak berundak pada bagian bawah sebagai landasan, kotak dengan prasasti pada setiap sisi, piramid tumpul dengan ornamen yang menempel pada setiap sisinya, dan puncak tugu yang berbentuk kerucut ulir.
Baca juga: Dipakai Nobar Gerhana Matahari, Kawasan Tugu Yogya Akan Ditutup
Bentuk-bentuk tersebut dikombinasi dengan hiasan-hiasan yang memiliki simbol Jawa, seperti kering (Hasta Karya), panah, daun "waru", daun loto, daun teratai, janget kinatelon, bentuk praba, bintang sudut enam, deretan titik atau ceceg, wajik, bentuk air tetes, dan setiliran.
Disamping itu, terdapat tulisan Jawa di keempat sisinya.
Warna yang digunakan pada tugu merupakan kombinasi cokelat hitam dan warna emas yang terdapat pada puncak Tugu Yogyakarta.
Bentuk tugu secara geometris terdiri dari balok, prisma, dan untiran seperti kuncup.
Tugu mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Saat ini, Tugu dipercantik dengan memasang bola-bola batu yang dipasang melingkar sebagai pagar.
Batu berjenis andesit ini juga dipasang di titik nol karena keduanya merupakan sumbu filosofis, yakni imajiner Gunung Merapi, Tugu Yogya, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapayak, dan Laut Selatan.
Di sebelah tenggara tugu, ada Monumen Tugu Golong Gilig yang dilengkapi dengan miniatur dan tulisan mengenai sejarahnya.
Baca juga: Penabrak Suami Istri di Tugu Yogya Juga Pernah Terlibat Kecelakaan yang Akibatkan Kematian
Renovasi bangunan terakhir juga dilakukan dengan menanam kabel yang semula melintas di atas tugu.
Sumber: pariwisata.jogjakota.go.id da e-journal.uajy.ac.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.