Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klitih Bersenjata Celurit Ditangkap di Kulon Progo, Pelaku Masih Pelajar

Kompas.com - 17/02/2022, 07:00 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Aparat Kepolisian Sektor Nanggulan menahan seorang pelaku klitih yang beraksi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pelaku mengaku seorang seorang pelajar bernama VW (18) asal Pedukuhan Jetis, Kalurahan Sinduati, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.

Polisi menyita senjata tajam berupa celurit atau semacam sabit sepanjang satu meter dari VW.

“Kami menahan pelaku dan saat ini dititipkan di rutan,” kata Kapolsek Nanggulan, Komisaris Polisi Ardi Hartana saat menunjukkan barang bukti celurit besar milik VW itu di Polres Kulon Progo, Rabu (16/2/2022).

Baca juga: Antar Istri Berobat Asma, Warga di Sleman Yogyakarta Jadi Sasaran Klitih

VW beraksi melibatkan empat temannya pada 21 Juli 2021 lalu. Aksi mengakibatkan dua remaja mengalami luka-luka karena sabetan sajam.

Pengeroyokan terjadi di sekitar SPBU Kenteng, Pedukuhan Karang, Kalurahan Jatisarono, Nanggulan pada pukul 04.45 WIB.

Remaja yang jadi korban adalah Seka Alfiansyah (16) asal Godean, Sleman dan Aulia Fauzi (19) asal Pandak, Bantul.

Keduanya mengalami luka sajam terutama di kepala, kaki dan tangan lalu dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Nanggulan untuk diberikan perawatan.

Kasusnya terungkap setelah penyelidikan cukup lama. Polisi mengungkap kasus ini melalui CCTV, terutama SPBU Kenteng.

Baca juga: Mirip Klitih di Yogya, Gerombolan ABG di Jambi Serang Acak Orang di Jalanan

Bekerja sama dengan Satuan Reskrim Polres Kulon Progo, polisi akhirnya bisa mengungkap kasus tersebut. Lima orang ditangkap, di antaranya usia remaja.

Awalnya polisi menangkap seorang pelaku bernama RZ (16) asal Gamping, Sleman.

Dari RZ, polisi akhirnya menangkap pula HF (18) asal Depok, Sleman dan RF (15) dari Gondomanan, Yogyakarta. Kemudian VW (18) asal Mlati, Sleman dan DT (17) dari Sewon, Bantul.

“Mereka ditangkap di rumah masing-masing. Mereka mengakui perbuatan penganiayaan depan umum,” kata Kompol Ardi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com