Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LBH Yogyakarta Tegaskan Warga di Wadas yang Ditangkap Mendapat Kekerasan

Kompas.com - 10/02/2022, 20:13 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - LBH Yogyakarta berharap tidak ada kenaikan status dari penyelidikan ke penyidikan bagi 67 warga Wadas terkait pelanggaran UU ITE. LBH Yogyakarta menilai tidak jelas apa yang disasar oleh Polisi.

Direktur LBH Yogyakarta Yogi Zul Fadhli menyampaikan, sejak awal tidak jelas sebenarnya apa yang disasar oleh Polisi.

"Tentu kami tidak berharap polisi melanjutkan proses penyidikannya karena sejak awal tidak jelas peristiwa apa yang sebenarnya disasar oleh polisi, sehingga mereka bisa menaikkan peristiwa itu ke tahapan penyidikan," katanya melalui jumpa pers daring, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Minta Tarik Mundur Polisi Bersenjata di Desa Wadas, Pendemo Lakukan Aksi Protes Bakar Ban di Semarang

Yogi menambahkan, total warga ditangkap sebanyak 67 orang. Mayoritas merupakan warga dan beberapa kawan jaringan, serta satu orang pendamping dari LBH Yogyakarta.

Selain itu Yogi menambahkan sebagian warga yang sempat ditahan adalah anak-anak.

"Sebagian dari 67 orang adalah anak di bawah umur apa yang seharusnya tidak diperlakukan  oleh polisi secara yang terjadi itu kesalahan besar dari polisi," kata dia.

Pihaknya membantah warga yang ditangkap membawa senjata tajam. Karena yang sebenarnya terjadi adalah alat yang dibawa merupakan alat yang digunakan untuk bertani warga sekitar.

"Tidak benar sudah disiapkan dan dibawa oleh warga," ujar dia.

Dirinya membantah pernyataan Menko Polhukam dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bahwa selama proses penangkapan tidak terjadi kekerasan. Karena fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar mengalami tindak kekerasan.

Baca juga: Alasan Warga Wadas Tak Hadir dalam Mediasi Komnas HAM

"Saya kira itu malah salah besar dan faktanya kawan-kawan yang ditangkap kemarin itu sebagian besar mengalami tindakan kekerasan. Bahkan 1 kawan LBH itu ketika akan ke Wadas itu dihajar oleh sekelompok orang di sana dan yang tidak jelas dari mana," kata dia.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengeklaim tidak ada tindakan kekerasan dan penembakan yang dilakukan aparat pada warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/2/2022). “Tidak ada kekerasan dari aparat, tidak ada penembakan,” tutur dia. Mahfud menyebut pihak kepolisian telah menjalankan tugas sesuai prosedur yang berlaku.

“Sampai saat ini kita proses cooling down dulu. Polisi sudah bertindak sesuai prosedur untuk menjamin keamanan masyarakat,” katanya.

Baca juga: Gubernur Ganjar Sewa Bus untuk Pulangkan Warga Desa Wadas dari Kantor Polisi

Mahfud menilai aparat kepolisian telah bertindak atas kebutuhan pengawalan dan penjagaan masyarakat.

Saat ini, lanjut Mahfud, polisi masih melakukan penjagaan untuk mencegah terjadinya konflik antar warga.

“Polisi sudah bertindak atas permintaan untuk pengawalan dan menjaga masyarakat agar tidak terjebak konflik horizontal dan terprovokasi antar sesama masyarakat,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com