Paliyem akhirnya melaporkan perbuatan Dwi ke Polres Bantul karena anak semata wayangnya ini sudah berlebihan dan mengingkari janji untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Paliyem juga takut Dwi melakukannya kepada tetangganya.
Paliyem mengatakan, dia sempat disuruh Dwi mencari uang Rp 1 juta. Akhirnya Paliyem pergi ke tempat saudaranya dan tidak berani pulang ke rumah jika ada Dwi.
"(laporan polisi) tidak akan aku cabut walau siapa pun yang kasih tahu suruh mencabut. Karena ini sudah keterlaluan dan tidak bisa dimaafkan lagi. Tapi kalau yang itu, enggak saya laporkan itu (dianiaya Dwi)," kata Paliyem.
Dia berharap polisi bisa segera menangkap Dwi dan pacarnya.
"Tolong itu besok diambil juga ceweknya itu, sekalian sama anak saya," kata Paliyem.
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Archye Nevadha mengaku telah menerima laporan dari Paliyem.
Polisi akan menindaklanjuti laporan tersebut.
"Akan kami tindak lanjuti laporan sesuai mekanisme yang berlaku," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Dwi menjual hampir seluruh perabot rumah orangtuanya sejak Oktober 2021.
Tak cuma perabot, genting rumah pun hendak digadaikan.
Uang penjualan perabot dan genting itu akan digunakan untuk membeli kebutuhan hidup dan memberikan hadiah untuk kekasihnya. (Penulis Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.