Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda di Bantul yang Dulu Jual Perabot Rumah demi Pacar, Kini Tampar Ibunya dan Gadaikan Kompor Pemberian Bupati

Kompas.com - 12/02/2022, 15:41 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Dwi Rahayu Saputro (25), pemuda asal Kalurahan Srihardono, Bantul, Yogyakarta, yang dulu sempat viral karena dilaporkan menjual perabot dan genting rumah demi membeli hadiah untuk pacar, kini kembali dilaporkan oleh ibunya, Paliyem (53). 

Paliyem melaporkan Dwi atas kasus yang sama yaitu menjual perabot rumah. 

Baca juga: Anak yang Jual Perabotan di Bantul kembali Dilaporkan Ibunya ke Polisi

Paliyem menceritakan, Dwi menjual kembali barang perabotan miliknya setelah laporan kasus pertama pada 11 Januari 2022 dicabut.

Baca juga: Sempat Laporkan Anak Kandung karena Jual Perabotan Rumahnya, Paliyem Akhirnya Iba: Masa Depannya Gimana

 

Selang tiga hari, yaitu 14 Januari 2022, Dwi kembali menjual perabotan di rumah.

Baca juga: Tak Tega Anaknya Masuk Bui, Paliyem Cabut Laporan Penjualan Perabotan dan Genteng Rumah

Pertama, Dwi menjual kompor pemberian Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.

Kemudian, dia menjual meja dan kursi pemberian dari Mirota Kampus pada 6 Februari 2022 lalu.

"Tadi malam, Kamis (10/2/2022) mau menjual lemari barang bukti sebelumnya, meja, dan kursi," kata Paliyem, saat ditemui wartawan di Mapolres Bantul, Jumat (11/2/2022) malam.

Bahkan, Dwi sempat menyuruh Paliyem menjual beras pemberian seorang jaksa dengan alasan butuh uang.

Dwi juga menganiaya Paliyem dengan menamparnya dengan sandal.

"Sampai hampir pingsan karena tidak memberi uang Rp 1 juta," ucap dia.

Puncaknya, Dwi berniat menjual lemari dan kursi, tetapi kepergok warga. Dwi sempat bersitegang dengan ketua RT dan tetangga pada Kamis malam.

 

Dilaporkan ke polisi

Paliyem akhirnya melaporkan perbuatan Dwi ke Polres Bantul karena anak semata wayangnya ini sudah berlebihan dan mengingkari janji untuk tidak mengulangi perbuatannya.

Paliyem juga takut Dwi melakukannya kepada tetangganya.

Paliyem mengatakan, dia sempat disuruh Dwi mencari uang Rp 1 juta. Akhirnya Paliyem pergi ke tempat saudaranya dan tidak berani pulang ke rumah jika ada Dwi.

"(laporan polisi) tidak akan aku cabut walau siapa pun yang kasih tahu suruh mencabut. Karena ini sudah keterlaluan dan tidak bisa dimaafkan lagi. Tapi kalau yang itu, enggak saya laporkan itu (dianiaya Dwi)," kata Paliyem.

Dia berharap polisi bisa segera menangkap Dwi dan pacarnya. 

"Tolong itu besok diambil juga ceweknya itu, sekalian sama anak saya," kata Paliyem.

Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Archye Nevadha mengaku telah menerima laporan dari Paliyem. 

Polisi akan menindaklanjuti laporan tersebut.

"Akan kami tindak lanjuti laporan sesuai mekanisme yang berlaku," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Dwi menjual hampir seluruh perabot rumah orangtuanya sejak Oktober 2021.

Tak cuma perabot, genting rumah pun hendak digadaikan.

Uang penjualan perabot dan genting itu akan digunakan untuk membeli kebutuhan hidup dan memberikan hadiah untuk kekasihnya. (Penulis Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com