Penulis
Pengaruh kepercayaan keagamaan pada batik Pagi Sore terlihat dari bunga lotus yang dipercaya umat Buddha sebagai tempat duduk dan berdiri para dewa dan dewi mereka.
Selain itu, unsur kepercayaan motif batik Pagi Sore lebih mengarah pada kepercayaan masyarakat Cina terhadap simbol-simbol.
Baca juga: Ini Harapan Wali Kota Pekalongan untuk Batik Pekalongan
Batik Pagi Sore dikenali dengan dua motif berbeda pada selembar kain yang dipisahkan dengan sebuah garis. Garis ini bentuknya ada yang miring dan ada yang lurus.
Garis membagi kain menjadi dua bagian yang sama besar.
Biasanya, kain batik Pagi Sore warnanya kontras.
Batik Hokokai dikenal juga sebagai batik Jawa Hokokai yang tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang di Pekalongan.
Motif batik Hokokai berupa lerengan, kembang, dan kupu yang merupakan cerminan alam dari negeri Jepang.
Batik Hokokai memiliki penerapan warna yang lebih variatif dan obyek motif yang lebih kecil.
Sehingga jika dibandingkan dengan batik Yogyakarta dan Solo, motif batik Hohokai terlihat lebih rumit.
Baca juga: Ketika Anak Muda Penyandang Disabilitas Berkarya Lewat Batik Pekalongan
Wujud visul batik Hokokai terlihat perpaduan yang harmonis dari bentuk-bentuk geometris, yang disusun sedemikian rupa dengan penataan dua pola yang berbeda dalam selembar kain.
Pola latar batik Hokokai adalah pola ceplok, parang, dan lung-lungan. Pola-pola tersebut berasal dari pedalaman keraton.
Sedangkan, karakter pewarnaannya sangat cerah, sebagai salah satu ciri khasnya.
Sumber:
bobo.grid.id/re
https://dgi.or.id/in
digilib.uns.ac.id
jurnal.isi-ska.ac.id
jurnal.unimed.ac.id