Penulis
Masyarakat Jawa umumnya juga menggunakan fungsi tombak seperti dijelaskan di atas.
Selain fungsi tersebut, tombak juga dijadikan senjata pusaka, alat berperang, hingga kelengkapan upacara adat.
Mata tombak umumnya memiliki ukurang sekitar 12 sampai 60 sentimeter, dengan lebar 2,5 hingga 15 sentimeter.
Mata tombak ini akan ditancapkan tongkat yang menjadi gagangnya, yang ukuran panjangnya antara 60 sentimeter hingga 4 meter.
Baca juga: Senjata Tradisional Kandik Bali
3. Celurit
Senjata berikutnya bernama celurit. Senjata ini merupakan senjata tradisional Jawa Timur, terutama Pulau Madura.
Celurit berbentuk pendek dan melengkung, dengan ujungnya yang dibuat sangat tajam.
Celurit termasuk senjata tikam, dan biasa digunakan untuk duel jarak dekat.
Celurit yang digunakan Suku Madura biasanya dibumbuhi ritual adat untuk memberikan kekuatan magis pada clurit tersebut.
4. Kujang
Senjata tradisional kujang ini berasal dari wilayah Jawa Barat, dan merupakan senjata tradisional suku Sunda.
Kujang berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda kuno, yaitu “kudi” yang artinya senjata berekuatan gaib, dan kedua “hyang” yang artinya dewa.
Secara harfiah, kujang dapat diartikan sebagai senjata yang berkekuatan gaib dan berasal dari dewa.
Senjata kujang setidaknya memiliki empat bagian, yaitu pepatuk (bagian ujung yang lancip), silih (bilah yang melengkung), tadah (bagian menonjol pada sisi), dan mata (lubang pada kujang).
Bagi masyarakat Sunda, kujang memiliki nilai sakral sebagai simbol status, penghormatan, hingga ajimat atau pusaka.
Baca juga: Senjata Tradisional NTB