Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berwisata ke Candi Borobudur, Cek Harga Tiket, Jam Buka, dan Sejarahnya

Kompas.com - Diperbarui 13/05/2022, 19:07 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Untuk mengaksesnya anda bisa menggunakan kendaraan umum DAMRI yang menyediakan trayek dengan rute menuju Candi Borobudur yang dapat dipesan melalui laman damri.co.id.

Namun jika memilih menggunakan kendaraan pribadi dari arah Semarang dan juga arah Yogyakarta, Anda bisa simak rutenya menggunakan aplikasi Google Map.

Sejarah Candi Borobudur

Candi Borobudur mendapat nilai Outstanding Universal Value (OUV) yang menjadikannya sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.

Melansir laman resmi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Candi Borobudur dibangun antara tahun 780-840 Masehi.

Candi ini dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra sebagai tempat pemujaan dan juga ziarah.

Setelah sekian lama, candi ini ditemukan pada masa kedatangan Inggris oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814.

Kemudian Candi Borobudur dibersihkan dari material yang menimbunnya pada tahun 1835.

Bentuk Candi Borobudur

Bangunan badan Candi Borobudur yang memiliki gaya Mandala yang mencerminkan alam semesta dalam kepercayaan Buddha.

Strukturnya berbentuk kotak dengan empat pintu masuk dengan sebuah titik pusat berbentuk lingkaran.

Candi ini juga memiliki 3 zona yaitu Kamadhatu sebagai penggambaran alam dunia yang terlihat dan sedang dialami oleh manusia sekarang, Rupadhatu yang merupakan alam peralihan, dimana manusia telah dibebaskan dari urusan dunia, dan terakhir Arupadhatu
yaitu alam tertinggi atau rumah Tuhan.

Dalam tiga zona itu, Candi Borobudur juga memiliki 2.772 panel relief, 504 patung Buddha dan 72 stupa.

Menjadi candi terbesar di dunia, Candi Borobudur diperkirakan memiliki luas sekitar 2.500 meter persegi.

Sumber: borobudurpark.comindonesiabaik.idticket.borobudurpark.com, dan travel.kompas.com 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com