Salin Artikel

Berwisata ke Candi Borobudur, Cek Harga Tiket, Jam Buka, dan Sejarahnya

KOMPAS.com - Wisatawan yang hendak berkunjung ke Candi Borobudur perlu memperhatikan jam buka, harga tiket, dan akomodasinya.

Berwisata ke salah satu monumen Budha terbesar di dunia ini bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengisi waktu liburan.

Sebelum berwisata mengunjungi Candi Borobudur , Anda bisa simak informasinya berikut ini

Jam Buka Candi Borobudur

Laman resmi wisata Candi Borobudur, borobudurpark.com memberikan informasi jam buka terbaru untuk para wisatawan.

Mengingat kondisi pandemi untuk mematuhi protokol kesehatan dan pembatasan kegiatan maka jam buka periode 27 April- 18 Juli 2022 disesuaikan mulai pukul 07.00-17.00 WIB.

Sementara layanan operasional tiket masuk kawasa Candi Borobudur dibuka dari pukul 06.30-16.30 WIB.

Penentuan waktu operasional ini disesuaikan dengan kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu bisa berubah dan akan diinformasikan secara berkala.

Harga Tiket Masuk Candi Borobudur

Harga tiket masuk kawasan Candi Borobudur beragam, namun bisa dibilang cukup terjangkau.Berikut adalah tarif per orang untuk sekali masuk kawasan Candi Borobudur.

Wisata Perorangan
-Dewasa: Rp 50.000
-Anak (usia 3 s/d 10 tahun): Rp 25.000
-Batita (di bawah usia 3 tahun): gratis

Wisata Rombongan
-Pelajar dan Mahasiswa: Rp 25.000 (dengan surat pengantar dari sekolah/universitas, minimal 20 orang)
Di kawasan ini disediakan pula tiket terusan bagi yang ingin melanjutkan berwisata ke Candi Prambanan dan Ratu Boko.

Paket Tiket Terusan Borobudur – Prambanan
-Dewasa: Rp 75.000
-Anak (usia 3 s/d 10 tahun): Rp 35.000
-Batita (di bawah usia 3 tahun): gratis

Paket Tiket Terusan Borobudur– Ratu Boko
-Dewasa: Rp 75.000
-Anak (usia 3 s/d 10 tahun): Rp 35.000
-Batita (di bawah usia 3 tahun): gratis
Harga tiket di atas sudah termasuk dengan premi asuransi sebesar Rp 500 per orang.

Lokasi Candi Borobudur

Candi Borobudur berada di Desa Borobudur Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang, atau 17 km dari pusat kota Magelang.

Jika diamati, secara geografis candi ini berada di antara empat gunung yaitu Sindoro, Sumbing, Merapi dan Merbabu.

Selain itu letak Candi Borobudur berada di atas bukit tidak seperti candi lain yang letaknya di dataran.

Untuk mengaksesnya anda bisa menggunakan kendaraan umum DAMRI yang menyediakan trayek dengan rute menuju Candi Borobudur yang dapat dipesan melalui laman damri.co.id.

Namun jika memilih menggunakan kendaraan pribadi dari arah Semarang dan juga arah Yogyakarta, Anda bisa simak rutenya menggunakan aplikasi Google Map.

Sejarah Candi Borobudur

Candi Borobudur mendapat nilai Outstanding Universal Value (OUV) yang menjadikannya sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.

Melansir laman resmi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Candi Borobudur dibangun antara tahun 780-840 Masehi.

Candi ini dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra sebagai tempat pemujaan dan juga ziarah.

Setelah sekian lama, candi ini ditemukan pada masa kedatangan Inggris oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814.

Kemudian Candi Borobudur dibersihkan dari material yang menimbunnya pada tahun 1835.

Bentuk Candi Borobudur

Bangunan badan Candi Borobudur yang memiliki gaya Mandala yang mencerminkan alam semesta dalam kepercayaan Buddha.

Strukturnya berbentuk kotak dengan empat pintu masuk dengan sebuah titik pusat berbentuk lingkaran.

Candi ini juga memiliki 3 zona yaitu Kamadhatu sebagai penggambaran alam dunia yang terlihat dan sedang dialami oleh manusia sekarang, Rupadhatu yang merupakan alam peralihan, dimana manusia telah dibebaskan dari urusan dunia, dan terakhir Arupadhatu
yaitu alam tertinggi atau rumah Tuhan.

Dalam tiga zona itu, Candi Borobudur juga memiliki 2.772 panel relief, 504 patung Buddha dan 72 stupa.

Menjadi candi terbesar di dunia, Candi Borobudur diperkirakan memiliki luas sekitar 2.500 meter persegi.

Sumber: borobudurpark.com, indonesiabaik.id, ticket.borobudurpark.com, dan travel.kompas.com 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2021/12/29/201457178/berwisata-ke-candi-borobudur-cek-harga-tiket-jam-buka-dan-sejarahnya

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com