Awalnya pengasuh dan santriwati ini saling berkomunikasi melalui WhatsApp.
Kemudian berujung pada tindakan tidak wajar.
Korban hanya berani berkeluh kesah ke teman terdekat yang juga sesama santriwati. Ia tidak menceritakan pada keluarganya.
Setelah lama memendam beban di hati, ia memberanikan diri menyampaikan keluhannya ke pihak lain hingga akhirnya diantar pulang ke rumahnya di Kapanewon Tegalrejo, Yogyakarta.
Baca juga: Sultan Sebut Biaya Konsultan Anak Pelaku Klitih Mahal, Buka Opsi Hidupkan Kembali Prayuwana
Kasus dugaan pelecehan ini terkuak. Pihak keluarga melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Polisi telah mengantongi bukti berupa tangkapan layar WhatsApp perbincangan santriwati dan terduga pelaku.
Kini polisi terus mengembangkan penyelidikan dengan memeriksa banyak saksi.
“Besok akan ada enam saksi yang juga akan diperiksa,” kata Jeffry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.