Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Nglanggeran di Gunungkidul DIY Salah Satu Terbaik di Dunia

Kompas.com - 10/12/2021, 12:19 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Promosi pun digencarkan mengenai keindahan kawasan wisata tersebut, puncaknya kunjungan wisatawan mencapai sekitar 325 ribu yang teridentifikasi, di luar pengunjung yang hanya sekadar datang pada 2014.

Pihak Pokdarwis pun melakukan evaluasi menyeluruh, terkait banyaknya kunjungan tersebut apakah masyarakat sekitar sudah mendapatkan dampak ekonomi atau pemberdayaannya.

Mursidi mengatakan, hasil evaluasi kunjungan yang begitu banyak dengan harga tiket saat itu Rp 7.000 per orang, belum dirasakan dampaknya.

"Kemudaian pengunjung hanya membeli tiket masuk Rp7.000, mereka masuk dan langsung pulang. Mereka meninggalkan sampah dan tingkat erosi yang sangat luar biasa. Akhirnya kita evaluasi," kata dia.

Baca juga: Nglanggeran Masuk Daftar Best Tourism Villages UNWTO Diharapkan Menginspirasi Desa Wisata Lain

"Dengan kunjungan yang banyak, belum tentu memiliki nilai manfaat kaitannya dengan pemberdayaan," kata Mursidi.

Selain itu banyaknya pengunjung malah merusak ekosistem kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran.

"Banyak yang datang justru alam rusak, bagamaiana kami mengurangi jumlah kunjungan tetapi disisi lain bisa diberdayakan," ucap dia.

Konsep diubah tidak mengejar pengunjung

Mursidi mengatakan dari hasil identifikasi daya tarik wisata alam, kesenian adat budaya, hingga kegiatan masyarakat, akhirnya dibuat paket wisata.

Diharapkan orang yang datang, tidak harus naik ke Gunung, tetapi membeli paket wisata. "Paket itu dipromosikan maksimal, agar pengunjung bisa datang dan menginap," ucap dia.

Warga pun menyiapkan rumah untuk menginap wisatawan atau home stay, selain itu juga menaikkan harga tiket.

"Akhirnya terseleksi tersendiri, pengunjung yang cinta alam, seperti pengunjung yang memahami konsep ekowisata dan desa wisata," kata Mursidi "Sampai saat ini kami fokus menjual paket wisata," ucap dia.

Dijelaskan, sampai saat ini kawasan wisata yang terdiri dari Kawasan Gunung Api Purba, Embung, hingga pengelolaan coklat ada ratusan orang yang terlibat.

Baca juga: Sandiaga Janjikan Promosi Nglanggeran dan Perbaikan Sinyal Internet

Warga pun bisa tetap dilibatkan tanpa mengubah profesi awalnya seperti petani untuk wisata edukasi pertanian.

Ke depan, Mursidi mengatakan, pihaknya akan mengembangkan kawasan Nglanggeran agar pengunjung tidak jenuh seperti membuka kawasan perkemahan atau glamping.

Salah seorang warga Nglanggeran, Heru mengatakan, dirinya bersyukur Kalurahan yang awalnya biasa saja, saat ini sudah dikenal di Indonesia bahkan di dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com