YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Belasan wisatawan dari SMP N 7 Mojokerto, Jawa Timur, terseret arus di area rip current di Pantai Drini, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).
Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto mengatakan bahwa rip current adalah arus balik yang terbentuk akibat arus datang tegak lurus garis pantai.
"Arus menemui garis pantai yang melengkung. Rip current biasanya ditandai dengan adanya jeda di antara barisan gelombang pecah," kata Suris saat dihubungi melalui telepon pada Rabu (29/1/2025).
Baca juga: Apa Itu Rip Current Penyebab 3 Siswa SMPN 7 Mojokerto Tewas di Pantai Drini?
Pihaknya bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk melakukan penelitian mengenai rip current selama lima tahun terakhir.
"Kebanyakan wisatawan itu diingatkan nekat dan terseret rip current," kata Suris.
Untuk kawasan Pantai Drini, berada di sebelah barat atau di sekitar jalur perahu nelayan, sekitar depan pos Satlinmas.
Biasanya, nelayan melewati jalur itu karena mudah saat akan melaut.
Suris mengatakan, hampir semua kawasan pantai di Gunungkidul memiliki rip current.
Namun, yang paling berbahaya ada di kawasan Pantai Drini, apalagi banyak pengunjungnya.
"Drini pas di jalur kapal itu. Itu yang paling berbahaya," ucap dia.
"Kami menyarankan kepada wisatawan untuk bermain air di kawasan kano atau sisi timur," kata Suris.
Baca juga: 5 Fenomena Alam Unik di Sekitar Pantai Parangtritis, Ada Rip Current dan Gumuk Pasir
Suris menyebut tim Satlinmas, nelayan, dan warga, baik melalui pengeras suara maupun diingatkan langsung kepada wisatawan terkait keberadaan rip current tersebut.
Namun demikian, tidak sedikit wisatawan yang nekat bermain.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Marjono menyampaikan bahwa pihaknya tidak melarang wisatawan untuk bermain air.
Namun, tetap mematuhi imbauan petugas dan rambu yang sudah dipasang.