Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Beri Nilai Tinggi Tentang Kebebasan Berpendapat dari 2 Bacapres Lain, Pakai Contoh soal Jokowi

Kompas.com - 19/09/2023, 22:28 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto memberikan nilai lebih tinggi terkait kebebasan berpendapat di Indonesia saat ini.

Prabowo memberi nilai 8.

Nilai yang diberikan oleh Prabowo ini lebih tinggi daripada bacapres lainnya yakni Anies Baswedan yang memberikan nilai 5 sampai 6, dan Ganjar Pranowo yang memberikan nilai 7,5.

"Saya rasa kira-kira 1 sampai 10, 8 pendapat saya ya. Yang harus kita awasi itu penipuan, kebohongan, hoaks, hate speech, maki-maki," kata Prabowo, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Harta Kekayaan Capai Rp 2 Triliun, Prabowo Subianto Mengaku Kadang Jual Aset

Prabowo menuturkan, kebohongan, maki-maki dapat menimbulkan kebencian terhadap suku, agama, dan ras tertentu sehingga hal ini perlu diperhatikan.

"Selebihnya saya lihat lumayan lah kita, dibandingkan beberapa negara tetangga kita," kata dia.

Saat ditanya oleh Najwa soal pasal penghinaan presiden dan kekuasaan umum yang dinilai menjadi pasal karet, Prabowo secara pribadi mengaku sering difitnah, tetapi dia tidak menanggapi hal itu.

Bahkan, dia juga mencontohkan bagaimana Presiden RI saat ini yakni Joko Widodo sering mendapatkan ujaran kebencian, tetapi tidak memperkarakannya.

"Kalau Pak Jokowi ada seorang intelektual mengatakan dia bodoh, tolol, kan Pak Jokowi biasa saja tidak menanggapi juga. Tidak ada beliau mengadu-ngadu ke hukum dan sebagainya," kata Menhan.

"Jadi, saya kira lumayan lah kita," imbuh dia.

Tak hanya itu, Prabowo mengatakan, negara tetangga sering memuji kebebasan berpendapat di Indonesia.

"Di negara sebelah di Singapur umpamanya TV milik pemerintah, semua koran milik pemerintah, jadi kalau enggak salah Malaysia hampir koran besar milik pemerintah," kata dia.

Baca juga: Prabowo Subianto Ingin Tingkatkan Jumlah Industri Untuk Buka Lapangan kerja

Lalu saat ditanya soal revisi UU ITE yang sedang dibahas, Prabowo masih membituhkan waktu untuk melakukan telaah terlebih dahulu, karena tidak semua merupakan bidang keahliannya.

"Saya mau jujur nanti saya pelajari lebih dalam. Saya tidak mengiktui semua rancangan undang-undang karena kan tidak semua bidang saya, saya kan Menhan," kata dia.

"Saya ikuti. Tapi, intinya, yang khawatir adalah bahwa nanti platform-platform itu nanti dipakai untuk mengujar kebencian, manas-manasi dan sering membagi kebohongan. Menurut saya harus diperhatikan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

Yogyakarta
 Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Yogyakarta
3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Yogyakarta
Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Yogyakarta
Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Yogyakarta
Viral, Cahaya Hijau di Langit Yogyakarta

Viral, Cahaya Hijau di Langit Yogyakarta

Yogyakarta
Tuai Kecaman, Pendaki yang Nyalakan 'Flare' di Puncak Gunung Andong Diburu Polisi

Tuai Kecaman, Pendaki yang Nyalakan "Flare" di Puncak Gunung Andong Diburu Polisi

Yogyakarta
Penuhi Nazar karena Prabowo Menang Pemilu, Tiga Warga Gunungkidul Jalan Kaki ke Jakarta

Penuhi Nazar karena Prabowo Menang Pemilu, Tiga Warga Gunungkidul Jalan Kaki ke Jakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com