Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Wahanarata: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Kompas.com - 04/09/2023, 21:40 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Museum Wahanarata adalah wajah baru dari Museum Kereta Keraton yang merupakan salah satu Kagungan Dalem atau milik Keraton Yogyakarta.

Museum yang terdapat di Jalan Rotowijayan, Kelurahan Kadipaten, Kemantren Kraton ini sejak dulu dikenal menyimpan setidaknya 21 kereta pusaka yang menjadi kendaraan Sultan dan keluarganya.

Baca juga: Jokteng, Sejarah dan Keistimewaan Sudut Benteng Keraton Yogyakarta

Salah satunya adalah Kanjeng Nyai Jimat yag menjadi kereta pusaka tertua dan digunakan sejak era Sri Sultan Hamengku Buwono I hingga Sri Sultan Hamengku Buwono III.

Selain itu ada pula Kyai Garuda Yaksa, Kyai Wimanaputra, Kyai Jetayu, dan kereta-kereta kerajaan lainnya.

Baca juga: Bir Jawa, Minuman Rempah Khas Keraton Yogyakarta

Setelah sempat melewati proses renovasi, rehabilitasi, dan konservasi koleksi, Museum Kereta Keraton memiliki wajah baru dan berganti nama menjadi Museum Wahanarata.

Jika semula koleksi yang dipamerkan di Museum Kereta Keraton hanya berupa kereta dan perlengkapannya, kini Museum Wahanarata memberikan pengalaman berbeda.

Baca juga: Kiai Dewadaru dan Kiai Janadaru, Beringin Pusaka Keraton Yogyakarta di Tengah Alun-alun Utara

Kini Museum Wahanarata juga menyajikan sejarah dan aspek pendukung dari koleksi kereta yang dipamerkan, termasuk alat transportasi lain yang sempat digunakan di era-era sebelumnya.

Bahkan para pengunjung juga dapat melihat koleksi pendukung kereta seperti pelana, busana abdi dalem, hingga payung kebesaran.

Tidak hanya itu, penerapan teknologi digital di Museum Wahanarata juga akan menawarkan pengalaman yang berbeda dari sebelumya.

Setidaknya ada tiga wahana dengan teknologi digital yang bisa dicoba oleh pengunjung, yaitu augmented reality (AR) photo booth, Catch and Run Games, dan Come to Life.

 Museum Kereta Karaton Yogyakarta yang baru dibuka kembali pada Selasa (18/7/2023) dengan fasilitas teknologi virtual. Dok. Keraton Yogyakarta Museum Kereta Karaton Yogyakarta yang baru dibuka kembali pada Selasa (18/7/2023) dengan fasilitas teknologi virtual.

Yang tidak kalah menarik, di bagian belakang area Museum Wahanarata juga terdapat ruang konservasi yang dapat dilihat secara langsung oleh pengunjung.

Bagi pengunjung yang ingin membawa pulang buah tangan, tiket yang kini berbentuk gelang juga dapat disimpan sebagai kenang-kenangan.

Jika belum puas, pengunjung yang ingin membeli oleh-oleh bisa mampir ke toko kecil yang ada di sebelah loket penjualan tiket masuk.

Bagi wisatawan yang tertarik untuk berkunjung, Museum Wahanarata buka setiap hari Selasa-Minggu mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

Sementara harga tiket masuk Museum Wahanarata dibedakan menjadi beberapa kategori.

Harga tiket Museum Wahanarata bagi wisatawan domestik adalah Rp 20.000 untuk pengunjung dewasa dan Rp 15.000 untuk pengunjung anak-anak.

Sementara harga tiket Museum Wahanarata bagi wisatawan mancanegara adalah Rp 30.000 untuk pengunjung dewasa dan Rp 25.000 untuk pengunjung anak-anak.

Bagi pengunjung yang datang bersama rombongan, Museum Wahanarata juga menawarkan harga khusus dengan langsung menghubungi petugas yang berada di loket tiket masuk.

Sumber:
https://warta.jogjakota.go.id/detail/index/28233 
https://www.budaya.jogjaprov.go.id/berita/detail/1499-museum-wahanarata-nama-baru-untuk-museum-kereta-di-museum-karaton-yogyakarta 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com